Indonesia-Denmark Luncurkan Katalog Teknologi Baru Sektor Ketenagalistrikan

Indonesia-Denmark Luncurkan Katalog Teknologi Baru Sektor Ketenagalistrikan
Foto: dok. esdm.go.id

MONITORDAY.COM - Memitraan Energi Pemerintah Indonesia-Denmark baru saja meluncurkan secara virtual Katalog Teknologi versi baru yang merupakan pembaruan dari versi sebelumnya yang telah dirilis pada tahun 2017. 

Katalog Teknologi ini memperkenalkan jenis teknologi baru seperti tidal energy, integrated gasification combined cycle and carbon capture (IGCC) dan carbon capture storage (CCS) beserta dengan analisa tingkat kematangan setiap teknologi, dan proyeksi harga yang menunjukkan adanya penurunan biaya dari teknologi energi terbarukan. 

Koordinator Kerjasama Ketenagalistrikan, Senda Hurmuzan Kanam mengatakan bahwa Pemerintah mendukung Katalog Teknologi untuk menjadi rujukan dan membantu kegiatan pemodelan energi jangka panjang di Indonesia.

"Katalog Teknologi ini diharapkan dapat mendukung perencanaan energi yang baik dalam hal penentuan analisa manfaat berdasarkan biaya dan efisiensi kinerja," kata Senda, dalam siaran persnya, Kamis (4/3/2021).

Katalog yang diluncurkan secara virtual pada Selasa (2/3/2021) ini memiliki 16 bab pembahasan, dengan lebih dari 200 halaman. Isi dari bab pembahasan laporan ini menjelaskan 16 macam teknologi pembangkit listrik serta teknologi dekarbonisasi pada sektor ketenagalistrikan, seperti pemanfaatan teknologi CCS.

Teknologi katalog baru ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Danish Energy Agency (DEA), Energy Analysis (Ea) dan Kedutaan Besar Denmark di Jakarta.

Sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (RENSTRA) 2019-2024, Indonesia memiliki target untuk mencapai 23% penggunaan energi baru terbarukan dan 17% energi efisiensi.

Senda Hurmuzan mengungkapkan, tren pengembangan ketenagalistrikan hingga 2025 akan fokus pada peningkatan penggunaan energi baru dan terbarukan dengan total kapasitas yang akan dibangun hingga 2028 sekitar 16,7 GW.

"Di sisi lain, penggunaan energi fosil seperti PLTU tetap dimanfaatkan namun akan dikurangi penggunaannya secara perlahan," kata dia.

Karena itu, Pemerintah Indonesia sangat menyambut baik kerjasama dengan Pemerintah Denmark dalam bentuk pembuatan Katalog Teknologi sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Indonesia dalam mencapai Program Pengembangan Ketenagalistrikan Nasional.

Sementara itu, Director in Global Cooperation DEA, Ole Emmik Sorensen menyampaikan Katalog Teknologi ini memvisualisasikan masa depan yang lebih hijau dan terjadi pada momentum yang tepat yaitu bersamaan dengan menurunya biaya pembangkit listrik dari teknologi energi terbarukan. 

"Perkembangan yang begitu cepat ini tentunya akan menjadi tantangan tersendiri, dan dibutuhkan pemilihan teknologi yang tepat untuk menjamin keamanan pasokan energi dengan harga yang lebih terjangkau," jelas dia.