Indonesia Darurat Kesenjangan Ekonomi
Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi tingkat kesenjangan ekonomi yang semakin melebar

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta – Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi tingkat kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Hal ini mengacu kepada indeks kesenjangan pengeluaran penduduk Indonesia atau gini ratio, yang kini mencapai angka 0,42 atau memasuki taraf membahayakan.
"Kesenjangan antara golongan kaya dan miskin di Indonesia yang berjalan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, telah tumbuh lebih cepat dibanding negara lain di kawasan Asia Tenggara," ujar Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar, saat berbicara pada dialog yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, (25/3).
Tidak hanya berpedoman kepada gini ratio, laporan dari Global Wealth yang dibuat oleh Credit Suisse’s juga menetapkan Indonesia berada di peringkat keempat negara yang kesenjangan ekonominya paling timpang di dunia. Dimana 1 persen orang terkaya menguasai 49,3 persen kekayaan nasional.
“Kondisi tersebut membuat Indonesia harus menghadapi sedikit kebisingan dan kegaduhan ekonomi, kesenjangan sosial dan ketimpangan ekonomi yang sangat lebar itu membuat Indonesia dinilai benar-benar menghadapi darurat kesenjangan,” ucap mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi tersebut.
Tingkat pemerataan pembangunan ekonomi di Indonesia sejauh ini juga masih terkesan bertumpu hanya di wilayah Pulau Jawa. Sementara di luar Jawa masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang relatif kecil. Pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa masih berada di kisaran 2 persen hingga 7,4 persen dibanding dengan Pulau Jawa yang mampu menyumbangkan 58% pertumbuhan perekonomian nasional.