Indonesia Butuh 3.000 SDM Iptek Nuklir

Seperti yang kita ketahui kegiatan iptek dan pemanfaatannya tidak akan terlaksana tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk alasan ini, perencanaan pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan pencapaian visi dan misi pemerintah.

Indonesia Butuh 3.000 SDM Iptek Nuklir
Ilustrasi/ Net

MONITORDAY.COM - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan membutuhkan hampir 3.000 sumber daya manusia (SDM) ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) nuklir untuk mewujudkan Indonesia maju.

"Pengembangan sumber daya manusia ini hanya mencakup bidang insinyur, ilmuwan nuklir, ahli teknologi nuklir dan sebagainya," kata Bambang dalam simposium virtual dalam rangkaian perayaan HUT Batan 2020, Rabu (2/12).

Dalam rencana pembangunan SDM pada tahun 2021-2025 di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, membutuhkan 2.924 lulusan magister dan doktoral untuk dipersiapkan menjadi SDM yang luar biasa dalam mewujudkan Indonesia maju pada 2045.

Lebih lanjut, Bambang menyatakan, Jepang dapat menjadi target utama untuk orang Indonesia mempelajari ilmu dan teknik nuklir.

Disisi lain, Bambang juga mengatakan, kompetensi tenaga kerja harus ada pengembangan dengan menempuh pendidikan formal sampai jenjang magister dan doktoral dengan memberikan beasiswa baik dalam maupun luar negeri.

"Seperti yang kita ketahui kegiatan iptek dan pemanfaatannya tidak akan terlaksana tanpa sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk alasan ini, perencanaan pembangunan sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan pencapaian visi dan misi pemerintah," ungkapnya.

Adapun, strategi pembangunan kapasitas SDM dilakukan dengan cara memberikan beasiswa belajar ilmu dan teknologi nuklir di dalam dan luar negeri.

Kemudian sejumlah orang Indonesia juga mendapat beasiswa dari pemerintah negeri sakura untuk belajar tentang nuklir.

Pemerintah berupaya peningkatan kapasitas SDM iptek nuklir dalam negeri hendaknya tidak hanya belajar di luar negeri.

Selain itu, Bambang mengatakan, program peningkatan kapasitas ketenaganukliran, pendidikan vokasi dan pendidikan untuk level sarjana, magister hingga doktoral nuklir seperti di beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan sumber daya, akses dan fasilitas serta bekerjasama dengan perguruan tinggi lain di luar negeri.