Indonesia-AS Sepakati Peningkatan Pendanaan Infrastruktur dan Perdagangan

Hubugan bilateral RI-AS didasarkan atas kesamaan nilai dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat kedua negara, memajukan demokrasi dan kestabilan kawasan.

Indonesia-AS Sepakati Peningkatan Pendanaan Infrastruktur dan Perdagangan
Foto/ANTARA

MONITORDAY.COM -  Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi mewakili Pemerintah Indonesia dan Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed.

Penandatanganan yang dilakukan di KBRI Washington DC, Rabu (18/11) itu disaksikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan.

Kerja sama pendanaan tersebut senilai 750 juta dolar AS, yang berarti merupakan peningkatan dari nilai kesepakatan sebelumnya sebesar 500 juta dolar AS pada tahun 2017-2018.

Hubungan bilateral RI-AS didasarkan atas kesamaan nilai dalam mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat kedua negara, memajukan demokrasi, dan stabilitas kawasan. Hal ini dinilai sebagai latar belakang adanya kerjasama tersebut.

Karena itu, Dubes Lutfi menilai, MoU ini akan semakin perkuat kemitraan ekonomi RI-AS dalam upaya memperluas bidang kerja sama investasi serta pengadaan barang dan jasa.

“MoU tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi khususnya di bidang pendanaan pembangunan investasi dan perdagangan,” kata Dubes Lutfi, dikutip dari ANTARA, Kamis (19/11).

Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed menilai, perjanjian tersebut merupakan capaian yang signifikan guna memperkuat partisipasi AS dalam pembangunan di Indonesia pada sektor energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan.

"MoU ini mencerminkan betapa pentingnya Indonesia bagi Pemerintah AS. MoU juga dinilai akan memperluas peluang bagi RI dan AS untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan jasa untuk proyek-proyek pemerintah,” kata Kimberly.

Selain itu Kerjasasama tersebut juga diharapkan mendorong peluang pengembangan usaha, antara lain di sektor infrastruktur, transportasi, energi, infrastruktur rantai pasokan pertambangan, lingkungan hidup, teknologi komunikasi dan informasi, keselamatan dan keamanan, layanan kesehatan, dan informasi geospasial.

Sementara itu, Menko Luhut Pandjaitan menyampaikan optimisnya terhadap peningkatan hubungan bilateral RI-AS, dengan berbagai capaian yang telah berhasil diraih dalam kurun waktu terakhir.

“Antara lain perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) AS untuk Indonesia, dan komitmen partisipasi AS dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia,” kata dia.