Ketum PPP Nilai Usulan Menteri dari PSI Terlalu Dini

Ketum PPP Romahurmuzy menyebut usulan Ketum PSI soal nama-nama menteri untuk mengisi kabinet Jokowi di periode mendatang terlalu kepagian.

Ketum PPP Nilai Usulan Menteri dari PSI Terlalu Dini
Ketua Umum PPP, Romahurmuzy

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahrmuzy memberikan tanggapan terkait pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengusulkan nama-nama menteri untuk mengisi kabinet Jokowi di periode mendatang. Menurut Romy, sapaan akrab Romahurmuzy, apa yang dilakukan oleh PSI tersebut terlalu terburu-buru.

"Masih terlalu pagi ya. Ini kan masih tahun 2018," ujar Romy, di Gedung  DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, (26/3/2018).

Menurut Romy, PPP saja sebagai partai yang telah berdiri sejak lama, hingga saat ini masih fokus pada pilkada 2018. PSI sebagai partai baru malah sudah berani menyodorkan nama menteri.

"Yang menjadi fokus perjuangan PPP adalah keinginan untuk memenangkan Pemilukada,” kata Romy.

Sebelumnya diketahui, Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni mengatakan, partainya mengajukan nama menteri sebagai bentuk keseriusan mendukung Jokowi sebagai Presiden periode kedua.

"Kami tidak fokus hanya cawapres, tetapi juga juga menteri. Kami harus belajar memikirkan, dari jauh-jauh hari," kata Raja, Minggu, (25/3/2018).

Raja menyebutkan beberapa nama untuk mengisi jabatan menteri jika Jokowi terpilih kembali di Pilpres 2019. Beberapa nama tersebut yaitu Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.