IMM Sesalkan Prabowo Tak Penuhi Undangan Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menyayangkan Calon Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto tidak memenuhi undangan PP Muhammadiyah untuk menghadiri Tanwir ke-51 di Bengkulu yang digelar 15-17 Februari 2019.

IMM Sesalkan Prabowo Tak Penuhi Undangan Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menyayangkan Calon Wakil Presiden 02 Prabowo Subianto tidak memenuhi undangan PP Muhammadiyah untuk menghadiri Tanwir ke-51 di Bengkulu yang digelar 15-17 Februari 2019. 

"Sangat menyayangkan ketidakhadiran Prabowo Subianto dalam gelaran Tanwir Muhammadiyah. Forum terhormat ini harusnya menjadi ajang menjaga hubungan baik antara tokoh bangsa dengan Muhammadiyah," Kata Ketua Umum DPP IMM, Najih Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/2). 

Padahal kata Najih, sebagaimana yang di sampaikan oleh Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Abdul Mukti, bahwa gelaran tanwir tersebut mengundang tokoh bangsa yaitu Ir. Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Muhammadiyah ingin mendengar uraian narasi keindonesiaan dari kedua tokoh bangsa tersebut.

Najih menambahkan, bahwa pihaknya merasa kecewa, karena forum yang terhormat dan mulia ini tidak dihadiri oleh beliau. Menurut Dia, forum tanwir ini seharusnya dimanfatkan oleh prabowo untuk meyakinkan bahwa dirinya layak memimpin Indoneaia kedepan, namun malah tidak hadir. 

"Jadi terkesan Prabowo Subianto seoalah menafikkan (meniadakan/mengkesampingkan) keberadaan Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar yang terbukti telah turut serta membangun bangsa dengan amal-amal yang nyata," tuturnya.

Selain itu, Najih juga menyayangkan ketidakhadiran Prabowo ini tanpa alasan yang jelas. Menurutnya, hal ini adalah bentuk pengabaian dan menomorduakan undangan Muhammadiyah, tentu ini sangat menganggu. "Padahal undaangan sudah jauh-jauh hari dilayangkan kepada beliau," tambahnya. 

Lebih lanjut, Najih mengatakan, ketidakhadiran Prabowo Subianto, walaupun kapasitasnya sebagai tokoh bangsa, akan menggerus elaktabilitas dan ketidak percayaan kepada Prabowo Subianto. "yang kapasitasnya juga sebagai calon presiden di kantong warga Muhammadiyah," pungkasnya.