Ikut Vaksin Covid-19 Perdana, Sekjen MUI Minta Masyarakat Tetap Patuh Protokol Kesehatan

MONITORDAY.COM - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Amirsyah Tambunan salah satu penerima yang disuntik vaksin Covid-19 dalam vaksinasi perdana di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (13/1/2021).
"Pada hari ini saya mendapatkan kepercayaan mengikuti vaksin perdana. Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita," kata pria yang akrab disapa Buya Amir di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Buya Amir menyampaikan, sambil menunggu vaksin mencukupi jumlahnya, ikhtiar lain yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kita perlu menegakkan protokol kesehatan dengan iman, aman, dan insyaAllah kita menjadi imun," ujarnya.
Menurut Buya Amir, protokol kesehatan yang tetap harus dilakukan yaitu memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, olahraga, istirahat yang cukup, tidak mudah panik, makan makanan yang begizi.
"Kemudian doa dan tawakkal, itu yang disebut lima sehat enam sempurna," ucapnya.
Selain itu, Buya Amir mengatakan vaksinasi ini merupakan bagian dari ikhtiar bangsa menciptakan herd immunity atau kekebalan tubuh bersama.
Adapun syarat terjadi herd immunity adalah bila minimal 70% tervaksinasi. Jadi, 70% masyarakat Indonesia tervaksinasi. Bila tidak, maka kekebalan tubuh bersama tidak terjadi dan virus Covid-19 akan tetap menghantui.
"Maka itu, anjuran yang kami sampaikan melalui Fatwa nomor 2 tahun 2021 dan taushiyah, mari kita sukseskan vaksin yang halal dan thoyib. Thoyib artinya efektif dan aman sehingga bermanfaat untuk keselamatan umat dan bangsa," jelasnya.
"Mohon doa, mohon ikhtiar, dan tawakkal kepada Allah SWT. Mudah-mudahan kita bisa terbebas dari pandemi Covid-19," sambungnya.
Tak hanya Buya Amir, ada pula Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, serta Menkes Budi Gunadi Sadikin, Rais Suriyah PBNU KH. Ahmad Ishomuddin, Raffi Ahmad telah menyelesaikan proses suntik vaksin perdana.