Hutan Ulin di Taman Nasional Kutai

Taman Nasional Kutai berada di kawasan seluas 198.629 hektare di Provinsi Kalimantan Timur. Keanekaragaman hayati dan vegetasi taman nasional ini sangat kaya dengan ciri khas hutan tropis dataran rendah, sehingga menarik minat para peneliti dari berbagai negara dan pecinta lingkungan untuk mendatanginya. Sejauh ini tanaman di taman nasional ini yang sudah diidentifikasi mencapai sekitar 900 jenis.

Hutan Ulin di Taman Nasional Kutai
Taman Nasional Kutai

Taman Nasional Kutai berada di kawasan seluas 198.629 hektare di Provinsi Kalimantan Timur. Keanekaragaman hayati dan vegetasi taman nasional ini sangat kaya dengan ciri khas hutan tropis dataran rendah, sehingga menarik minat para peneliti dari berbagai negara dan pecinta lingkungan untuk mendatanginya. Sejauh ini tanaman di taman nasional ini yang sudah diidentifikasi mencapai sekitar 900 jenis.

Kawasan hutan ini memiliki berbagai tipe vegetasi utama, antara lain vegetasi hutan pantai yang ditandai dengan tanaman mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan genangan dataran rendah, hutan ulin dan meranti, serta hutan Dipterocarpaceae campuran.

Kawasan hutan di Taman Nasional Kutai menyimpan keunikan yang tak dimiliki taman nasional lain. Di salah satu bagian taman nasional ini ditemukan pohon ulin dengan ketinggian mencapai 45 meter, berdiameter 225 cm atau keliling batang 706 cm, dan volumenya 150 m3. Tak pelak, pohon ulin ini terdata sebagai pohon tertinggi dan terbesar di Indonesia. Selain itu, Taman Nasional Kutai memang menyimpan kekayaan hutan ulin paling luas di seluruh Indonesia. Tanaman lain yang cukup dikenal karena popularitasnya adalah tiga jenis Rafflesia dan beragam anggrek cantik.

Taman Nasional Kutai juga dikenal dengan keanekaragaman jenis faunanya, terutama jenis mamalia. Diperkirakan sekitar 80 jenis atau lebih dari setengah mamalia yang ada di Kalimantan terdapat di dalam kawasan ini. Jenis yang paling terkenal hingga ke seluruh dunia tentu saja kera besar atau orangutan (Pongo pygmaeus) yang saat ini kelangsungan hidupnya sangat terancam di banyak tempat. Tak mengheran bila Taman Nasional Kutai saat ini juga dijadikan sebagai pusat rehabilitasi orangutan, selain dua taman nasional lain.

Taman nasional ini juga sarat dengan panorama wisata alam yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Bila berkesempatan singgah ke Teluk Kaba dan Muara Sangkimah, wisatawan bisa mengikuti kegiatan pengamatan satwa seperti orangutan, bekantan, rusa sambar, dan burung. Wisata bahari pun ada di sini, terutama di Teluk Lombok dan Muara Sungai Sangata. Para peneliti atau mahasiswa dan pelajar yang ingin melakukan riset dan pengamatan satwa biasanya diarahkan ke Prevab Mentoko. Menjelajahi Taman Nasional Kutai bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan perahu motor dengan ditemani pemandu dari pihak taman nasional.

Jika berminat melakukan penjelajahan ke Taman Nasional Kutai, jangan lupa ada festival budaya lokal yang patut dimasukkan sebagai agenda. Biasanya pada bulan September setiap tahun diselenggarakan Festival Erau di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Tunggu apa lagi?