Heboh Temuan Drone Bawah Laut, Kemenhan Minta Masyarakat Tak Berpolemik

Heboh Temuan Drone Bawah Laut, Kemenhan Minta Masyarakat Tak Berpolemik
Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Yudo Margono, saat memaparkan penemuan drone bawah laut yang ternyata Sea Glider untuk riset bawah laut di Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, Jakarta, Senin (4/1/2021). ANTARA

MONITORDAY.COM - Publik Indonesia dikejutkan dengan penemuan sebuah drone laut pada Sabtu (2/1) di perairan Pulau Selayar Sulawesi Selatan. Drone dengan kamera yang menempel tersebut ditemukan oleh nelayan setempat saat sedang mencari ikan. Penemuan ini menimbulkan beragam spekulasi dan reaksi di masyarakat. 

Fadli Zon politisi Partai Gerindra yang juga ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengomentari peristiwa tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan negara. Dalam cuitannya di twitter, dia mengatakan bahwa Indonesia bukanlah wilayah yang tak terpetakan yang bisa bebas dimasuki siapapun. Fadli juga mendesak agar pemerintah segera memanggil pemilik drone tersebut. 

"Urusan drone asing berkeliaran di wilayan NKRI adalah penghinaan thd kedaulatan RI. Indonesia bukan “terra incognita”. Harus dipanggil segera pemilik drone yg beroperasi ilegal di wilayah kita." ujar Fadli dalam akun twitternya. 

Sementara itu Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, meminta publik tidak berpolemik yang kontraproduktif atas penemuan drone bawah laut di perairan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, akhir tahun lalu.
 
"Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI khususnya TNI AL pasti akan menangani permasalahan itu," kata dia, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin.
 
Saat ini, lanjut dia, TNI AL sudah menyatakan bahwa drone laut yang ditemukan itu adalah Sea Glider yang biasa digunakan untuk survei data oseanografi.
Bahkan, untuk menyelidiki lebih dalam TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL akan meneliti drone itu.
 
Menurut dia, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sejak awal berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Indonesia.
 
"Itulah mengapa beliau melakukan muhibah ke banyak negara produsen alutsista terbaik guna mendapatkan alutsista terbaik pula. Ini untuk memperkuat pertahanan Indonesia, baik laut, udara dan darat, serta kepentingan memperkuat diplomasi pertahanan tentunya," ujarnya.



\