Hasil Survei Kepuasan Publik terhadap Wapres Rendah, Politikus PDI: Kurang Pas Jika Kinerja 100 Hari Jadi Patokan

Survei mendapati bahwa kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari Presiden Joko Widodo sebesar 54,3 persen.

Hasil Survei Kepuasan Publik terhadap Wapres Rendah, Politikus PDI: Kurang Pas Jika Kinerja 100 Hari Jadi Patokan
Politisi PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri/Net

MONITORDAY.COM - Lembaga Indobarometer merilis hasil survei mereka terhadap kepuasan publik terhadap 100 hari kinerja presiden dan wakil presiden serta kabinet Indonesia Maju.

Hasil survei yang dilakukan mendapati bahwa kepuasan publik terhadap kinerja wakil presiden masih berada di bawah 50 persen.

Sebesar 43,7 persen publik mengaku cukup puas dan 5,9 persen sanhat puas dengan kinerja wakil presiden Ma'ruf Amin. Sedangkan 32,7 persen mengkau kurang puas dan 4,8 persen tidak puas sama sekali. Sementara 12,9 persen merespons tidak menjawab atau tidak tahu.

Survei juga mendapati bahwa kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari Presiden Joko Widodo sebesar 54,3 persen. Sedangkan 33,8 persen mengkau kurang puas dan lima persen memilih tidak menjawab atau tidak tahu.

Menanggapi hal itu, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rokhmin Dahuri menilai kurang pas jika 100 hari dijadikan patokan untuk menilai kinerja pemerintahan.

Menurutnya, kinerja pemerintah seharusnya dilihat berdasarkan kebijakan serta program yang dikeluarkan dan manfaatnya bagi publik.

Dia menegaskan kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat ini sudah sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.

Dia mengatakan, kabinet saat ini juga berbeda dengns kabinet pemerintahan sebelumnya dari berpaku pada kerja menjadi kemajuan bagi negara.

"Jadi kalau saya lihat pemerintahan presiden dan wakil presiden saat ini sudah on the track," katanya.

Untuk diketahui, surveiLembaga Indobarometer itu dilakukan pada 9 hingga 15 Januari 2020. Responden diambil dari 34 provinsi secara nasional. Jumlah responden sebanyan 1200 orang dengnan margin of eror 2,83 perseb pada tingkat keeprcayaan 95 persen.

Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuisoner.