Harkanas Ke-5, Gaungkan Kuliner Ikan Indonesia ke Dunia Internasional

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kembali akan menggelar Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2018 untuk yang ke-5 kalinya. Harkannas merupakan even tahunan yang diperingati setiap 21 November ini sesuai dengan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2014 tanggal 24 Januari 2014.

Harkanas Ke-5, Gaungkan Kuliner Ikan Indonesia ke Dunia Internasional
Foto dok. KKP.go.id

MONITORDAY.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kembali akan menggelar Hari Ikan Nasional (Harkannas) 2018 untuk yang ke-5 kalinya. Harkannas merupakan even tahunan yang diperingati setiap 21 November ini sesuai dengan Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2014 tanggal 24 Januari 2014.

Perayaan Harkanas tahun ini mengangkat tema “Dengan Protein Ikan, Kita Membangun Bangsa”. KKP ingin agar perayaan tahun ini bisa terealisasinya membangun budaya makan ikan ke arah yang kekinian alias lebih modern.

"Makanya kami ingin melibatkan kaum milenial untuk terus menggencarkan dan mempromosikan cinta makan ikan,” kata Rifky Effendi Hardijanto, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP, dalam keterangan tertulis, Rabu (21/11/2018).

Rifky mengatakan, bahwa dalam rangka mencapai hal itu, pihaknya telah menggagas Seafood Lovers Millennial. Karena, berdasarkan data dari Kementrian Pariwisata, 45 persen kunjungan wisata di Indonesia baik wisata dari mancanegara maupun domestik adalah wisata kuliner. Padahal hampir seluruh daerah di Indonesia mempunyai makanan khas yang berbahan baku seafood.

"kami ingin gaungkan agar kuliner seafood asli daerah bisa dikenal di penjuru dunia. Kita sebagai salah satu penghasil ikan dunia. Tapi makanan yang dikenal dan diakui dunia baru rendang, nasi goreng, sate, gado-gado, soto hampir maoyoritas berbahan baku daging. Nah, kami ingin mempromosikan makanan khas seafood nusantara,” ungkap Rifky.

Selain peningkatan membangun konsumsi ikan yang kerah kekinian, yang tidak kalah penting adalah ekspor hasil perikanan. Karena ini merupakan salah satu penambah devisa negara, yang punya andil besar menggairahkan ekonomi bangsa. Rifky mengungkapkan, Setidaknya 3 komoditas produk perikanan yang menjadi primadona ekspor yakni Udang, Tuna dan Patin. 

"Nilai ekspor hingga September 2018, untuk Udang menduduki posisi tertinggi pertama yaitu sebesar USD 1.302,5 juta (37 persen) dan kedua Tuna sebesar USD 433,6 juta (12,3 persen). Nilai ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017, dengan kenaikan sebesar 4 persen untuk Udang dan 21,9 persen untuk Tuna. Ke depan bukan hanya udang saja, tapi tuna, dan patin akan kita tingkatkan ekspornya,” terang Rifky.

Ia berharap, adanya Harkanas tahun ini menjadi momen penting ikan dijadikan sumber protein yang selalu hadir di dalam menu keluarga dalam rangka mendukung upaya-upaya peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia ini sesuai dengan Nawacita 5, selain itu dengan ikan ini mampu meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing bangsa sama seperti pada Nawacita 6, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik, khususnya sektor kelautan dan perikanan yang jelas tersirat pada Nawacita 7.

“Harkannas ini ada tiga hal yang ingin kami bawa, yaitu peningkatan konsumsi ikan dalam negeri, meningkatkan ekspor komoditas perikanan, dan branding produk-produk perikanan unggul salah satunya komoditas Ikan Patin atau yang kita sebut Indonesian Pangasius,” pungkasnya.