Harapan Besar dari Hasil Uji Klinis Novavax

MONITORDAY.COM – Dunia masih memerangi pandemi Covid-19. Penularannya makin menjadi, pun termua varian baru yang di Inggris dan Afrika Selatan. Para pembuat vaksin dan pengambil kebijakan di tingkat global maupun nasional pun berjibaku dalam meredam wabah. Termasuk dengan vaksinasi yang menyertai langkah 3T dan 3M.
Satu demi satu vaksin melewati hasil uji untuk digunakan. Disamping soal keamanan tentu faktor efikasi menjadi ukurannya. Jika mujarab di atas 50% saja dalam melindungi manusia maka vaksin dapat digunakan.
Vaksin asal perusahaan Amerika Serikat (AS) Novavax memberi harapan bagi dunia termasuk Indonesia dari hasil uji. Hasil ini didasarkan pada 62 kasus infeksi Covid-19 pada 15.000 relawan Inggris. Novavax mengklaim 56 kasus diamati pada kelompok plasebo (vaksin palsu) versus enam kasus yang menerima vaksin. Hasilnya efikasi atau khasiat vaksin 89,3%.
Indonesia sudah membuat perjanjian awal untuk membeli vaksin ini. Vaksin buatan Novavax tersebut adalah salah satu dari enam kandidat yang didukung oleh proyek pemerintah Amerika Serikat yang sebelumnya dikenal sebagai Operation Warp Speed, yang telah memberi perusahaan US$ 1,75 miliar. Vaksin ini juga sedang diuji dalam uji coba di AS dan Meksiko, yang telah merekrut 16.000 dari 30.000 peserta.
Berbeda dengan vaksin Pfizer, Moderna dan AstraZeneca, yang menyampaikan instruksi genetik yang membuat sel manusia membuat protein kunci virus, suntikan Novavax menyuntikkan protein langsung ke dalam tubuh untuk membangkitkan respons kekebalan.
Reuters melaoprakan bahwa John Moore, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medical College di New York, mengatakan data Novavax UK pada dasarnya sama dengan hasil dari Pfizer dan Moderna.
Menurut Moore hasil ini tidak berbeda secara statistik. Vaksin ini pada dasarnya bekerja dengan baik pada strain dominan yang beredar di Inggris, yang berarti vaksin itu kemungkinan besar sama efektifnya di Amerika Serikat.
Sementara Amesh Adalja, seorang ahli penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, mengatakan bahwa hasil tersebut sejalan dengan harapan, dan bahwa dia khawatir orang akan terlalu fokus pada efektivitas yang lebih lemah yang ditunjukkan di Afrika Selatan.
Saham melejit
Tak dapat dipungkiri ada aspek bisnis dalam pengembangan vaksin. Para eksekutif perusahaan farmasi AS Novavax Inc tak menunggu lama untuk melihat hasil uji coba vaksin corona milik mereka. Kepala Eksekutif Stanley Erck dan tiga eksekutif lainnya telah menjual saham sekitar US$46 juta saham perusahaan sejak awal tahun lalu.
Berdasarkan tinjauan terhadap pengajuan sekuritas, bos Novavax telah memanfaatkan reli yang membuat saham perusahaan meroket 3.000 persen. Demikian dilansir dari Reuters.