Hadiri KTT APEC, Jokowi Ajak para Pemimpin Negara Rajut Kembali Bogor Goals
Jokowi mengajak pemimpin negara APEC untuk membangun kembali komitmen kemitraan seperti yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994, yang dituangkan dalam Bogor Goals.

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo pada menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (20/11) malam.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak pemimpin negara APEC untuk membangun kembali komitmen kemitraan seperti yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994, yang dituangkan dalam Bogor Goals.
Seperti disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Presiden dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa terobosan besar yang telah dilakukan APEC dalam Bogor Goals masih relevan sampai saat ini.
"Antara lain mengenai pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme serta tebalnya spirit saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tatanan ekonomi yang menguntungkan semua," kata Menlu Retno.
Dalam pertemuan, Presiden juga menyinggung mengenai cenderung melemahnya fondasi kebersamaan yang telah dibangun tersebut.
“Dua tahun lalu, KTT APEC tidak dapat mencapai kesepakatan. Oleh karena itu, Presiden menyambut baik bahwa di KTT kali ini kita dapat menyepakati hasil pertemuan,” ujar Menlu, mengutip pernyataan Presiden.
"Ekonomi APEC juga mengalami kontraksi PDB (Produk Domestik Bruto) hingga 2,7 persen dan 74 juta penduduk kehilangan mata pencaharian akibat pandemi COVID-19 yang melanda dunia saat ini," lanjutnya.
Presiden pun mengajak pemimpin APEC untuk bersama membalikkan keadaan tersebut. Dalam hal ini Presiden menyampaikan 3 hal. Pertama, mengenai pentingnya kembali merajut strategic trust.
“Visi APEC Pasca-2020 menjadi momentum untuk mempertebal strategic trust guna mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Menlu.
Kedua, Presiden menekankan pentingnya mereaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC. Ia berharap 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya harus didorong mulai dari sekarang.
"Misalnya, perjalanan bisnis esensial harus didorong termasuk melalui optimalisasi APEC Business Travel Card, tentunya dengan protokol kesehatan yang kuat, yang disiplin. Dan rantai pasok, konektivitas, dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat,” tutur Menlu.
Ketiga, Presiden menekankan pentingnya reformasi struktural dan multilateralisme harus terus didorong.
"Hal tersebut sejalan dengan semangat yang dibangun dalam Bogor Goals di tahun 1994," kata Menlu, mengutip pernyataan presiden.
Selain didampingi Menlu, Presiden dalam pertemuan tersebut didampingi juga oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jaelani.
Pada KTT APEC kali ini, Malaysia bertindak selaku tuan rumah. Pertemuan APEC tahun ini mengangkat tema “Optimising Human Potential Towards a Resilient Future of Shared Prosperity: Pivot. Prioritise. Progress” yang mencerminkan harapan akan ketahanan, kelincahan, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di kawasan Asia-Pasifik melalui konsep kesejahteraan bersama selama pandemi Covid-19.