Hadiri Kongres Gerakan Nasional Indonesia Kompeten, Ketua GNIK Area Cirebon Dorong Adaptif Culture

Hadiri Kongres Gerakan Nasional Indonesia Kompeten, Ketua GNIK Area Cirebon Dorong Adaptif Culture
Ketua Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Area Cirebon, Akhmad Junaeri

MONITORDAY.COM - Ketua Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Area Cirebon, Akhmad Junaeri mengakui jika pandemi global yang melanda awal tahun 2020 hingga 2021 berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi, ketidakpastian pasar, perubahan perilaku pelanggan, cara bekerja terutama di lingkungan kantor, perubahan lapangan kerja serta lanskap bisnis di seluruh belahan dunia.

Untuk itu, Sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan terampil kian dibutuhkan dunia kerja ataupun industri yang juga semakin kompetitif. 

SDM yang adaptif menjawab persaingan yang terjadi antar-perusahaan. Situasi seperti ini tidak pernah terpikirkan dan terbayangkan oleh para pelaku bisnis yang bergerak di sektor publik.

Hal ini dikatakan Ketua GNIK Area Cirebon yang akrab disapan Kang Jun di Kongres Nasional GNIK yang diselenggarakan secara Hybrid, Kamis dan Jum'at (28-29/10/2021) di Hotel Luxton Kota Cirebon.

Kongres Nasional Indonesia dengan tema “Akselerasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kompeten dalam Penciptaan Lapangan Kerja dan Kewirausahaan menuju Indonesia Maju” diselenggarakan secara offline serta melalui platform online yang pesertanya tersebar secara luas di seluruh Indonesia, berkoordinasi bersama dengan 44 Area Director GNIK, mewakili masing-masing daerah, mulai dari Banda Aceh hingga Merauke yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Selanjutnya, Kang Jun menjelaskan apa saja ciri-ciri budaya adaptif dalam perusahaan, yaitu: dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, mendorong entrepreneurship, memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang berubah-ubah dan memperhatikan kepentingan-kepentingan yang diperlukan antara pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat dan sebagainya

Terkait dengan kinerja organisasi atau perusahaan. Organisasi perusahaan akan menjadi efektif dan efisien, jika para karyawannya mampu memahami secara benar bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dalam organisasi. 

Komunikasi merupakan salah satu bagian dari manajemen sumber daya manusia agar semua pihak yang ada di dalam organisasi mampu melakukan interaksi, memahami arahan dan meningkatkan efektivitas kerja dalam tim. 

Peranan pemimpin hingga bawahan dapat dikatakan berhasil dalam sebuah organisasi ketika komunikasi antar karyawan mampu meningkatkan kinerja individu maupun kinerja organisasi. 

Dalam mewujudkan budaya adaptif dalam perusahaan, maka diperlukan peran pemimpin yang besar. Pemimpin harus mampu menyampaikan visi dan misi organisasi secara persuasif dengan komunikasi dan gaya bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh semua bawahannya. 

Hal ini akan menimbulkan motivasi dan semangat bagi karyawan untuk bekerja secara optimal, karena bawahan mengetahui apa yang menjadi tujuan dari organisasi tersebut.

Di era globalisasi saat ini sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk memiliki budaya adaptif. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan segala sesuatu hal untuk meningkatkan kinerja, pola pikir dan meningkatkan organisasi dalam lingkungan yang terus berkembang.

Perlu diketahui, kongres ini merupakan salah satu milestone strategis dalam gerakan percepatan peningkatan kompetensi SDM Indonesia dengan dampak yang eksponensial melalui perumusan gagasan/ kerangka besar, dan rencana aksi serta ide-ide inovatif dalam mencapai SDM Indonesia Unggul.

Selaras dengan visi Indonesia Maju, acara kongres ini turut mengundang Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, serta melibatkan Staf Kepresidenan, Kemenko Perekonomian, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayan, Riset dan Teknologi, Kementerian PAN RB, dan Kementerian BUMN demi untuk mensinergikan suatu gerakan nasional untuk memastikan keterampilan dan kompetensi SDM Indonesia di semua sektor industri termasuk mewujudkan link-and-match pendidikan, pemerintah, tenaga kerja dan industri untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan kewirausahaan di Indonesia.

Kongres Nasional Indonesia Kompeten II (KNIK II) ditargetkan mampu memberikan masukan dan rumusan kerangka serta peta eksekusi nasional dalam meningkatkan employabilitas lulusan Perguruan Tinggi serta kualitas dan kompetensi SDM Indonesia yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan ruang lingkup pekerjaan baru untuk Indonesia pasca-pandemi.