Hadir di Kopi Pahit, Dosen UMBandung Berbagi Kisah Soal Roti Sehat dari Hanjeli

Hadir di Kopi Pahit, Dosen UMBandung Berbagi Kisah Soal Roti Sehat dari Hanjeli
Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung, Saepul Adnan (dok:istimewa)

MONITORDAY.COM - Mengonsumsi roti sudah menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan banyak orang. Roti telah dipandang sebagai santapan yang  mengenyangkan tetapi belum tentu menyehatkan.

Bahkan, Para ahli kesehatan mengungkapkan untuk menghindari konsumsi roti yang terlalu banyak karena tidak baik untuk kesehatan.

Namun persepsi itu tidak selalu benar, dari tangan dingin seorang Dosen Universitas Muhammadiyah Bandung, Saepul Adnan S.Si., M.Si berhasil membuat RotiYu, roti sehat yang sekaligus mematahkan teori para ahli kesehatan tersbeut.

Fakta bukan mitos, malah semakin banyak warga yang mengonsumsi RotiYu. 

" Ini bukan sembarang roti, karena roti ini dibuat dari olahan tepung lokal hanjeli yang difermentasi," ucap Kang Adnan (sapaan akrabnya) di diskusi virtual Kopi Pahit Monday Media Group dengan tajuk " Bangga Produk Dalam Negeri: Recover Together, Recover Stronger," Selasa (24/5/2022).

Kang Adnan mengatakan bahan-bahan roti berasal dari produk lokal yang mudah ditemui, khususnya di Jawa Barat. Hal inilah yang membuat Dosen muda ini semakin cinta dan bangga dengan produk dalam negeri yang kualitasnya bukan kaleng-kaleng.

Menurut Kang Adnan, RotiYU diambil dari kata youghurt karena difermentasi oleh bakteri asam laktat (BAL) yang terdapat dalam youghurt, asalnya dari sana, kemudian YU juga merupakan spelling dari kata ‘You’ yang diartikan dengan ‘mu’, ‘kamu’, ‘Muhammadiyah’,”.

Dia beserta tim melakukan penelitian tentang bagaimana tepung lokal yang terbuat dari hanjeli dan difermentasi sehingga karakteristiknya mirip dengan terigu.

"roti ini dibuat dari olahan tepung lokal hanjeli yang difermentasi menggunakan bakteri asam laktat yang terdapat dalam yogurt , sehingga secara konsep tervisualiasasi dalam merek dan logo," tutur Kang Adnan.

Menariknya, merek dan logo ini pun mengkolaborasikan warna alami dari bahan baku seperti visual pohon hanjeli, biji, tepung hanjeli dan yoghurt sebagai media fermentasi tepung hanjeli. 

Rotiyu diformulasi dengan memanfaatkan tepung lokal hanjeli, menggunakan bahan baku premium untuk menghasilkan roti yang rendah gluten serta kaya akan asam amino, serat pangan, antioksidan dan high calsium sebagai pangan fungsional. 

Ada beberapa varian RotiYU, di antaranya roti sobek, Cinnamon Rolls, Cheese Rolls, Roti Bluder, Japanese Milk Bread, Roti Jobi Nori, Donat Bombolini, dan Brownies Hanjeli.

Saat ditanya soal penjualannya, Kang Adnan menjelaskan bahwa dirinya membuka toko offline di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jalan Soekarno-Hatta No. 752, Panyileukan, Kota Bandung. Saat ini, bagi masyarakat yang ingin membeli RotiYU, bisa memesan melalui aku Instagram @rotiyu.id. 

Masih kata Kang Adnan, bicara soal hanjeli diakui menarik untuk dicermati.

Hanjeli merupakan sejenis tumbuhan biji-bijian tropis dari suku padi-padian atau Poaceae. Hanjeli adalah nama populer di daerah Jawa Barat (Sunda), sedangkan nama populer Indonesia adalah Jali atau Jali-jali.

Tanaman ini menyebar di berbagai ekosistem lahan pertanian yang beragam dari daerah iklim kering, basah, lahan kering, ataupun lahan basah di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Jawa.

Bagian biji hanjeli mengandung gizi setara beras, yaitu dalam 100 g bahan mengandung karbohidrat (76,4%), protein (14,1%), lemak nabati (7,9%), dan kalsium (54 mg).

”Nah di Jawa Barat itu terkenal dengan hanjeli gitu yang tersebar di beberapa daerah seperti Sukabumi, Ciwidey, Sumedang, kemudian di daerah Bandung Utara juga ada yang menanam hanjeli,” tutur Kang Adnan.

Segmen yang dicapai oleh RotiYU sebagai roti pangan fungsional, ditargetkan kepada orang yang memiliki gaya hidup sehat dan ingin bebas dari gluten.

“Apalagi yang kita angkat adalah roti pangan fungsional. Jadi salah satu segmennya itu adalah yang memiliki gaya hidup sehat dan ingin bebas dari gluten. Jadi mengonsumsi atau mengurangi kadar gluten yang mereka konsumsi tersebut,” pungkas Kang Adnan.