Gelar Simposium, PPI DK Timtengka Sahkan Deklarasi Mesir

Gelar Simposium, PPI DK Timtengka Sahkan Deklarasi Mesir
Tangkapan layar Penutupan Simposium PPI DK Timtengka (kompas.com)

MONITORDAY.COM - Persatuan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Timur Tengah dan Afrika (PPI DK Timtengka) gelar simposium secara daring pada Jum'at (30/4/2021). Simposium ini memilih Mesir sebagai tuan rumah mengingat Mesir merupakan kawasan strategis bagi PPI DK Timtengka. Dalam simposium tersebut, para mahasiswa Indonesia di luar negeri yang tergabung dalam PPI DK Timtengka dibagi menjadi beberapa komisi dengan beberapa pemateri ahli. Dari setiap komisi dihasilkan poin-poin pernyataan sikap yang akan menjadi deklarasi Mesir. 

Simposium ini juga diselenggarakan dalam rangka pemilihan Koordinator dan Wakil Koordinator PPI Dunia Kawasan TImtengka. Dari kongres ini, pasangan tunggal calon Koordinator dan Wakil Koordinator Hafizd Alharomain Lubis dari PPMI Mesir dan Ali Masud Imron dari PPI Yaman resmi terpilih menjadi Koordinator dan Wakil Koordinator PPIDK Timtengka 2021/2022.

Adapun simposium selanjutnya akan diadakan di Indonesia, dengan kolaborasi antara 18 PPI negara dari kawasan Timur Tengah dan Afrika. Kemudian dibacakan juga draf rekomendasi hasil Sidang Komisi yang sebelumnya telah dilangsungkan selama tiga hari, dari 7-9 Mei 2021.

Komisi pertama adalah Komisi Pendidikan Islam yang membahas “Peran Pendidikan Islam dalam Memajukan Pendidikan di Indonesia”. Komisi Ekonomi Syariah mengangkat judul “Wakaf Sebagai Solusi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19”. Komisi Media membahas pemberantasan hoax yang banyak beredar di media. 

Menanggapi pergolakan yang kembali memanas antara Palestina dan Israel, Komisi Timur Tengah berfokus pada “Normalisasi Israel dan Negara-Negara Arab: Nasib Palestina Serta Peran Indonesia”.

Adapun Komisi Pemberdayaan Wanita mengulas “Peran Sosial Wanita dalam Islam, Meluruskan Anggapan Keliru Mengenai Peran Wanita dalam Islam”. Adanya Sidang Komisi ini merupakan wujud dari kepedulian mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika terhadap isu-isu yang sedang terjadi. Rekomendasi dari Sidang Komisi ini kemudian akan disampaikan ke instansi terkait negara sebagai tindak lanjut.