Habib Bahar Ditangkap, Sekjen IMM Apresiasi Polda Jabar

Habib Bahar Ditangkap, Sekjen IMM Apresiasi Polda Jabar
Sekjen DPP IMM Zaki Nugraha (istimewa)

MONITORDAY.COM - Habib Bahar kembali menyampaikan statement kontroversial dalam ceramahnya pada tanggal Sabtu (11/12) lalu. Atas pernyataan tersebut, pada Senin (03/01) dia diperiksa selama dua belas jam sebagai saksi, dan secara langsung statusnya ditingkatkan sebagai tersangka. 

Selain itu TR selaku pengunggah video juga ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi. Habib Bahar dijerat dengan Pasal 14 Ayat 1 dan 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana jo Pasal 55 KUHP, dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana jo Pasal 55 KUHP, dan atau Pasal 28 Ayat 2 jo Pasal 45a UU ITE jo Pasal 55 KUHP.

Menanggapi hal tersebut, Zaki Nugraha, figur pemuda Jawa Barat yang saat ini diamanahi sebagai Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) memberikan perhatian khusus.

“Kejadian ini harus menjadi refleksi bagi kita semua bahwa narasi bohong dan penuh nuansa pecah belah tidak pernah berakhir dengan baik. Saya selaku generasi muda di Jawa Barat tentunya memberikan apresiasi kepada Polda Jabar yang telah bertindak cepat dan tegas dalam menjaga kondusivitas serta kerukunan bangsa, khususnya di Jawa Barat tanpa pandang bulu.” ujarnya kepada wartawan Rabu (5/1). 

Zaki menambahkan bahwa kita kembali harus merasakan keresahan atas narasi-narasi bohong bernuansa kebencian yang berpotensi menyulut disintegrasi bangsa. Sosok Habib Bahar bin Smith kembali menyeruak ke publik atas tindakan kontroversialnya dalam menyampaikan ceramah yang syarat akan narasi-narasi kebencian dan pecah belah. Oleh karena itu Zaki memberikan apresiasi terhadap tindakan yang dilakukan Polda Jabar. 

“Respons cepat yang dilakukan oleh Polda Jabar dengan segera melakukan pemeriksaan dan penetapan tersangka kepada Habib Bahar ini tentunya perlu kita apresiasi penuh sebagai bentuk komitmen kepolisian dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, serta menindak para pelaku tanpa pandang bulu,” tambahnya.

Menurutnya ditetapkannya Habib Bahar sebagai tersangka memang harus menjadi refleksi bagi kita bersama untuk dapat lebih bijak dalam memanfaatkan fasilitas publik sebagai media untuk mengekspresikan pendapat di muka umum. Lebih lanjut, Zaki juga menyampaikan bahwa dakwah yang baik harusnya menjadi sumber mata air yang jernih dan segar di tengah keringnya penghayatan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Kita perlu lebih jujur dan terbuka melihat realitas Indonesia hari ini, bahwa bahtera keindonesiaan hari ini mulai mengalami keretakan di berbagai sisi. Maka saya menghimbau kepada seluruh tokoh bangsa, khususnya generasi muda agar dapat menjadi mata air itu. Yaitu orang-orang yang menjadi perekat bangsa dan bukan penyekat bangsa. Kita juga memerlukan narasi-narasi Islam yang  cerah, sejuk dan damai. Hari ini kita masih hidup dalam masa-masa yang sulit, mari tunjukkan wajah muslim yang hadir sebagai solusi bukan dengan amarah emosi”, tutupnya.