Tjahjo Sebut Gaji DPR 267 Juta, Arsul Sani : Slip Gaji Saya 18 Juta

Slip gaji saya itu ada delapan belas juta sekianlah, tapi tetapi kalau ditambah tunjangan itu bisa sampai enam puluh juta. Saya kira tidak sampai ratusan juta.

Tjahjo Sebut Gaji DPR 267 Juta, Arsul Sani : Slip Gaji Saya 18 Juta
Arsul sani.

MONITORDAY. COM - Anggota Komisi III DPR RI, Arsul Sani, membantah terkait pernyataan Menteri PAN RB, Tjahjo Kumolo yang menyebutkan gaji Anggota DPR RI sebesar Rp267 juta. Menurutnya, setiap bulannya hanya mendapatkan gaji sebesar Rp18 juta.

"Slip gaji saya itu ada delapan belas juta sekianlah, tapi tetapi kalau ditambah tunjangan itu bisa sampai enam puluh juta. Saya kira tidak sampai ratusan juta," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (06/03/2020).

Lebih lanjut, Arsul tidak menolak kemungkinan legislator mendapatkan gaji ratusan juta, apabila disertai dengan biaya kunjungan kerja dan yang lainnya. Namun, Arsul mengaku tidak pernah mendapatkan gaji hingga ratusan juta saat menjadi Anggota DPR RI.

"Kalau Rp 200 jutaan saya juga bingung, barangkali semasa Pak Tjahjo jadi anggota DPR ya memang anggaran negara banyak, sehingga yang dinikmati juga banyak," ucapnya.

Terkait tuduhan adanya anggaran yang diterima Anggota DPR sebesar Rp 300 juta ketika masa reses, Arsul menegaskan anggaran tersebut tidak termasuk ke dalam slip gaji penghasilan anggota.

Selain itu, Arsul mengatakan anggaran yang diberikan semasa reses akan diperuntukkan untuk kegiatan para legislator di daerah pemilihan. Bahkan, untuk membantu pembangunan di daerah pemilihannya.

"Untuk membantu kegiatan konstituen dan menyumbang, katakanlah proposal pembangunan yang diajukan oleh konstituen. Jadi kalau itu menjadi bagian sebagai penghasilan, itu malah enggak benar secara hukum," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri PAN RB, Tjahjo Kumolo menceritakan besarnya gaji yang dia dapat ketika sempat menjadi anggota parlemen di era kepemimpinan periode pertama Presiden Joko Widodo. Menurut Tjahjo, gaji yang didapatkan ketika menduduki kursi parlemen mencapai Rp267 juta per bulan.