FBK 2021 Prioritaskan Perempuan, Disabilitas dan Daerah 3T

FBK 2021 Prioritaskan Perempuan, Disabilitas dan Daerah 3T
Sumber gambar: kemdikbud.go.id

MONITORDAY.COM - Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) 2021 merupakan program Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI berupa pemberian dana stimulus untuk individu/komunitas yang bergerak dalam bidang kebudayaan. 

Untuk tahun ini, pemberian dana hibah FBK akan diprioritaskan kepada perempuan, disabilitas dan komunitas/individu yang berasal dari daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil). Tema yang diambil dalam FBK tahun ini merupakan Ketahanan Budaya. Tema ini dipilih dengan makna bahwa pada masa pandemi covid-19, kebudayaan harus tetap bertahan. 

Dilansir dari laman resmi Kemendikbud RI, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Hilmar Farid menekankan prioritas FBK tahun ini adalah dukungan fasilitas bagi masyarakat disabilitas dan perempuan. Sebab, ia melihat banyak sekali ketimpangan dalam mendukung fasilitas masyarakat disabilitas. Oleh karena itu, FBK bermaksud menciptakan hak yang sama bagi masyarakat disabilitas.
 
Selanjutnya, prioritas FBK adalah kaum perempuan. Hal ini merupakan refleksi dari perjalanan FBK tahun 2020.

“Sering kali komunitas atau seniman perempuan belum banyak mendapatkan kesempatan khusus, kita juga sekarang ingin melihat bahwa perempuan memainkan peran yang sangat besar dalam ketahanan budaya. Penyandang disabilitas dan kaum perempuan menjadi prioritas penerima FBK tahun 2021,” tuturnya pada Taklimat Media FBR.
 
Pada kesempatan ini, Hilmar menambahkan, bagi pengusul yang berasal dari daerah 3T akan mendapat kekhususan dalam syarat yang ditetapkan untuk mendapat dana FBK.

“Fokus yang tidak kalah penting adalah pengusul FBK yang berasal dari daerah 3T di mana akan ada kekhususan tersendiri,” jelasnya.
 
Alasan diambilnya fokus FBK untuk daerah 3T dikarenakan masih banyak daerah tersebut yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.

“Kita ingin fasilitas kebudayaan di daerah-daerah lebih merata sehingga faktor kebudayaan dapat berkembang di masing-masing daerah,” terang Hilmar.