Duet Bankir - Dokter Pakar Mikrobiologi di Kemenkes Hadapi Pandemi

Sebuah keputusan berani diambil Jokowi dengan mengangkat Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. Sang Menteri bukan seorang dokter atau ahli kesehatan masyarakat. Meski sudah ada teladannya di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura yang memiliki Menkes dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam, tak ayal publik bertanya-tanya.

Duet Bankir - Dokter Pakar Mikrobiologi di Kemenkes Hadapi Pandemi
Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Wamenkes DanteS Harbuwono/ net

MONDAYREVIEW.COM - Sebuah keputusan berani diambil Jokowi dengan mengangkat Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan. Sang Menteri bukan seorang dokter atau ahli kesehatan masyarakat. Meski sudah ada teladannya di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura yang memiliki Menkes dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang beragam, tak ayal publik bertanya-tanya sepenting itukah kehadiran figur di luar kalangan kesehatan.

Salah satu tugas utama Menkes di saat pandemi adalah memastikan manajemen layanan kesehatan tertangani dengan baik. Dengan anggaran yang ada langkah prioritas harus dieksekusi. Termasuk proses dan distribusi vaksin. Dan Budi Gunadi tak sendiri, ia akan didampingi seorang dokter spesialis penyakit dalam yang juga pakar mikrobiologi diabetes yakni Dante Saksono Harbuwono.

Menkes juga harus mampu merealisasikan program dan mengejar target serapan anggaran. Hal yang tak mampu dilakukan mantan Menkes Terawan Agus Putranto. Usia kabinet baru setahun namun tuntutan kerja ekstra memaksa Presiden harus merombak jajaran pembantunya. Apalagi banyak kelemahan komunikasi politik yang dilakukan Terawan sejak awal masa pandemi.

Titik berat tugas Sang Menteri tentu pada aspek manajemen dan organisasi. Baik SDM maupun sumber daya lain yang dibutuhkan lini kesehatan dalam menghadapi pandemi yang dampaknya diperkirakan akan berlangsung lama. Layanan kesehatan secara umum juga perlu diselamatkan dari ancaman kolaps jika upaya pencegahan termasuk vaksinasi gagal dilakukan dengan cepat dan tepat.

Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri BUMN dikenal bertangan dingin. Budi sempat menjadi Staf Teknologi Informasi di IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang (1988–1994).  Ia bagian dari deretan generasi emas Indonesia. Lulusan Fisika Nuklir ITB 1988 ini lama berkiprah sebagai bankir. General Manager Electronic Banking - Chief GM Jakarta - Chief GM HR PT Bank Bali Tbk (1994–1999), dan Senior VP Consumer dan Commercial Banking ABN Amro Bank Indonesia & Malaysia (1999–2004). Dengan latar belakang kompetensinya Budi Gunadi tentu tak akan kesulitan dalam mengatur anggaran kemenkes di masa pandemi.

Pria berinisial BGS ini juga pernah menjabat Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk (2004–2006), Direktur of Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (2006–2013), Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (2013–2016)

Dia meraih gelar sarjana di Bidang Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1988, Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute (2004).

Budi pun semakin mantap menapakkan kakinya di jabatan publik. Setelah menjadi Staf Khusus Menteri BUMN  pada 2016–2017 ia menjadi Dirut PT Inalum pada tahun 2017-2019. Hingga ia dipilih mendampingi Erick Thohir sebagai Wamen BUMN.

Wakil Menkes dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. belum banyak dikenal publik. Ia sosok yang diharapkan menjawab keraguan publik atas latar belakang Sang Menteri yang bukan seorang dokter.  Dante adalah seorang dokter, pengajar, dan peneliti.

Dante pernah bertugas sebagai anggota Tim Dokter Kepresidenan Republik Indonesia, ketua Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – Rumah Sakit Pusat Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), ketua himpunan studi obesitas Indonesia (HISOBI), ketua klaster metabolic, vascular, and aging research center Indonesian Medical Education and Research Institute FKUI (IMERI FKUI).

Selain menjabat dalam jajaran struktural dan fungsional, Dante juga aktif sebagai pembicara di berbagai simposium dalam dan luar negeri. Pada 23 Desember 2020, Dante ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kesehatan

Seusai pendidikan spesialis di Ilmu penyakit dalam pada tahun 2004, ia tergabung dalam Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada tahun 2005 ia dikirim ke Jepang untuk mengambil gelar Ph.D. di Universitas Yamanashi.

Setelah menyelesaikan program Ph.D. dalam 3 tahun dan menjadi ahli diabetes molekuler pertama di Indonesia, ia melanjutkan pendidikan sub spesialis untuk menjadi konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Penghargaan dari IDF/WPR Asia-Pacific, Diabetes Epidemiology & Education, IDF/WPR Asia Pacific pada 2008 dan Tajima Awards, Epidemiology of Diabetes di tahun yang sama menjadi penanda dari pengakuan dunia kesehatan internasional atas kontribusinya.

Besar harapan publik duet ini akan mampu menjalankan tugas yang diberikan Jokowi. Agar dunia kesehatan kita mampu menghadapi situasi tersulitnya hari ini.