DPRD Surabaya Usulkan Pembentukan Dewan Pemulihan Ekonomi

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony mengatakan, pada saat reses beberapa hari lalu pihaknya telah menemukan beberapa persoalan krusial seperti masalah kondisi situasi ekonomi masyarakat yang mulai jatuh karena dihadapkan dengan persoalan persoalan yang sulit khususnya pada saat pandemi COVID-19.

DPRD Surabaya Usulkan Pembentukan Dewan Pemulihan Ekonomi
Ilustrasi foto/net

MONITORDAY.COM -  Pimpinan DPRD Kota Surabaya mengusulkan kepada pemerintah kota (pemkot) setempat agar membentuk Dewan Pemulihan Ekonomi dalam rangka membantu percepatan pemulihan ekonomi di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony mengatakan, pada saat reses beberapa hari lalu pihaknya telah menemukan beberapa persoalan krusial seperti masalah kondisi situasi ekonomi masyarakat yang mulai jatuh karena dihadapkan dengan persoalan persoalan yang sulit khususnya pada saat pandemi COVID-19.

"Seperti berdagang begitu berat, pendapatan menurun apalagi kebutuhan hidup tetap bahkan meningkat," katanya,  di Surabaya, Senin (02/11).

Menurut dia, hal itu berimplikasi kepada kondisi ekonomi yang terhimpit dan menjadi sebuah persoalan yang dianggap paling krusial. Tentunya, kata dia, hal ini perlu mendapatkan penanganan cepat dari Pemkot Surabaya..

Thony mengatakan temuan hasil reses ini akan dibawa melalui mekanisme kedewanan. Pihaknya harus merumuskan pokok pikiran terlebih dahulu kemudian di paripurnakan setelah itu baru disampaikan ke Pemkot Surabaya.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya juga mengusulkan pembentukan Dewan Pemulihan Ekonomi Kota Surabaya. Pemkot Surabaya bisa memilih atau menunjuk dari beberapa pihak yang bersikap independen untuk pembentukan Dewan Pemulihan Ekonomi Kota Surabaya.

"Kalau bisa dibentuk itu dalam kurun waktu tertentu dan mampu, dan juga target yang jelas," katanya.

Menurut dia, salah satu tujuan dari pembentukan dewan pemulihan ekonomi adalah merumuskan strategi agar perekonomian masyarakat terselamatkan, melakukan pemulihan ekonomi dan normalisasi ekonomi.

"Dari langkah langkah itu mereka membedah apa yang akan dilakukan," kata Thony.

Untuk itu pihaknya berharap mereka bisa mendapat data yang akurat tentang situasi ekonomi Kota Surabaya terbaru dan memisahkan ekonomi bawah, menengah, dan ekonomi kelas atas.

"Untuk skala prioritas diutamakan masyarakat ekonomi kelas bawah lebih dulu," katanya.