DPR: Jangan Tebang Pilih Ungkap Kelompok Penebar Hoax dan Ujaran Kebencian
Fadli Zon mendesak penegak hukum untuk mengungkap kelompok Saracen hingga ke akar-akarnya.

MONDAYREVIEW.COM- Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mendesak penegak hukum untuk mengungkap kelompok Saracen hingga ke akar-akarnya. Dan berlaku adil, tidak ada tebang pilih dalam mengungkap kasus ini.
Fadli mengatakan bahwa keberadaan kelompok Saracen sangat berbahaya jika dibiarkan. Pasalnya akan menjadi bumerang bagi kehidupan kebangsaan yang selama ini telah hidup rukun dan damai dalam keberagaman. “Pemerintah harus benar-benar mengusut, dan tidak ada tebang pilih dalam pengusutannya,” katanya, Rabu (30/8).
Wakil ketua umum Partai Gerindra menuturkan jika benar Saracen adalah industri jasa yang membisniskan penyebaran hoax, hate speech dan SARA, maka polisi harus bisa membongkarnya secara tuntas dan transparan. "Bukan hanya ketika pengguna jasanya adalah pihak-pihak yang kebetulan berseberangan dengan pemerintah, namun juga jika dalam proses penyidikan ternyata temuannya justru mengarah kepada pihak-pihak pendukung rezim yang sedang berkuasa,"ujarnya.
Lebih lanjut, Fadli mengkritik langkah Presiden Jokokowi yang berkali-kali mengumpulkan buzzer-buzzer politik di Istana. Seharusnya hal ini tidak layak dilakukan di tengah wabah hoax, hate speech dan eksploitasi isu SARA di kalangan pengguna media sosial kita.
“Mengumpulkan para buzzer pendukung pemerintah adalah bentuk komunikasi politik yang bermasalah dari seorang kepala negara. Kegiatan semacam itu sebaiknya disudahi, karena hanya akan merusak wibawa negara dan kontraproduktif dengan usaha Polri yang sedang membongkar mafia penyebar hoax dan kebencian di media sosial," jelasnya.
Menurutnya tindakan Presiden yang sering mengundang buzzer ke Istana itu hanya memperkuat kesan di masyarakat jika pemerintah sebenarnya menerapkan standar ganda dalam urusan hoax dan ujaran kebencian. "Sebab, jika menyangkut para 'buzzer istana', tidak pernah ada tindakan hukum terhadap mereka, meskipun misalnya cuitan atau posting mereka di media sosial kerap kali meresahkan dan melahirkan perselisihan di tengah masyarakat," katanya.