DPR Apresiasi Pembangunan Pelabuhan di Desa Terpencil Halmahera Tengah
Presiden Jokowi adalah Presiden kedua setelah Presiden Soekarno pada 1957 yang mendarat di wilayah Patani ini.
MONDAYREVIEW.COM- Dengan penuh tekad dan doa serta dukungan dari rakyat, Presiden Joko Widodo terus mewujudkan pemerataan pembangunan sebagai upaya menyejahterakan rakyat. Diantaranya dengan meresmikan fasilitas Pelabuhan di Pelabuhan Laut Tapaleo, Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.
Langkah-langkah Presiden Joko Widodo ini pun mendapat apresiasi dari anggota Komisi XI DPR, Maruarar Sirait. Maruarar Sirait ikut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan bertajuk "Lintas Nusantara" dari Aceh, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, hingga akan berkahir di Papua ini.
"Membangunan pelabuhan di daerah pinggiran ini sejalan dengan program Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Dan program sangat besar bagian upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia," kata Maruarar, saat dimintai keterangannya, Rabu (10/5).
Menurut Maruarar, dengan peresmian fasilitas pelabuhan ini maka diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelabuhan. Di saat yang sama bisa meningkatkan kualitas kapal yang berlabuh.
"Dengan demikian, maka ekonomi akan bergerak dan rakyat akan sejahtera. Ini program luar biasa yang harus kita apresiasi," kata Maruarar.
Di Halmahera ini, juga direncanakan akan dibangun Bandara. Titik untuk Bandara ini akan ditentukan kemudian hari.
Perlu diketahui, Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara merupakan salah satu desa terpencil dan terluar yang langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik. Cuaca di desa ini cukup tidak menentu, kadang panas terik matahari dan berubah mendung dan hujan. Namun demikian, Presiden Jokowi tetap memutuskan untuk berangkat ke Maluku Utara dan melanjutkan kunjungan kerja Lintas Nusantara.
Kedatangan Presiden ini pada Senin (8/5) disambut hangat oleh masyarakat. Mereka sejak pagi berdatangan dan memenuhi lapangan Desa Batu Dua, lapangan SD Inpres Tepeleo tempat pembagian bantuan sosial nontunai dan Pelabuhan Tapaleo. Walaupun hujan deras yang menguyur tidak mengoyahkan mereka untuk bisa menyambut kedatangan Presiden.
Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba sangat senang dengan kedatangan Jokowi ini, sebab hanya merupakan desa kecil. Namun, dia percaya setelah Presiden telah memutuskan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkoordinasi atas rencana peresmian pelabuhan di Desa Tepeleo ini.
"Alhamdulillah kita harus ikut putusan presiden," kata Abdul Ghani.
Abdul Ghani juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi adalah Presiden kedua setelah Presiden Soekarno pada 1957 yang mendarat di wilayah Patani ini.
"Sesuatu yang saya anggap sulit kami bayangkan saat Bung Karno bisa mengelilingi negeri ini hanya untuk menyatukan Nusantara yang sangat luas ini," kata Gubernur Maluku Utara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui sempat menitikkan air mata ketika begitu antusiasnya masyarakat wilayah Patani ini menyambut kedatangan Presiden.
"Saya rasanya susah untuk mengatakan dan menitikkan air mata karena begitu banyaknya antusiasme masyarakat atas kedatangan dan mendapat surprise dari Bapak Presiden," kata Budi Karya.
Menhub juga mengakui sempat tidak percaya atas rencana kunjungan kerja Presiden ke Desa Tepeleo ini. Budi Karya mengaku bahwa kedatangan Presiden di Desa Tepeleo ini akan memberikan dukungan kepada Kementerian yang dipimpin untuk membangun dari pinggiran untuk mewujudkan program Nawacita.