Dorong Kedaulatan Energi, Pemuda Muhammadiyah Siap Kawal RUU EBT

Dorong Kedaulatan Energi, Pemuda Muhammadiyah Siap Kawal RUU EBT
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto(Cak Nanto)/net

MONITORDAY.COM - Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT) saat ini sedang dalam tahap pembahasan di DPR RI. RUU Ini dibentuk dalam rangka mendorong transisi bauran energi ke energi terbarukan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan bahwa pembaharuan energi saat ini adalah sebuah keniscayaan mengingat sumber energi fosil saat ini sudah menipis.

Hal tersebut dikatakan pria yang akrab disapa Cak Nanto itu dalam diskusi virtual yang digelar PP Pemuda Muhammadiyah, bertajuk "Relevansi RUU EBT terhadap kedaulatan Energi Nasional".

Cak Nanto dalam kesempatan itu menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal RUU EBT sehingga prosesnya berjalan sesuai dengan konstitusi.

"Dari diskusi ini kedepan kita akan memberikan masukan sebagai bagian dari mengawal RUU Energi Baru Terbarukan," kata Cak Nanto, dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (25/3/2021).

Pemuda Muhammadiyah dalam hal ini akan terus menggali informasi salah satunya dengan menggelar diskusi terkait RUU EBT ini. Hal ini dinilai penting dalam rangka terus mengawal proses RUU ini.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Sukron menilai bahwa saat ini persediaan energi fosil semakin sedikit, karena itu perlu ada pembaharuan energi, dan penting disusun regulasinya.

"Cadangan energi fosil semakin menipis hanya mampu bertahan 4 atau 5 dekade lagi, sehingga perlu adanya energi massa depan yang bisa bersumber dari air, limbah sampah, bio energi yang tentunya harus sesuai dengan kemalahatan Rakyat Indonesia," ujarnya.

"Kedepan diskusi-diskusi terkait EBT akan terus dilaksanakan sebagai bukti peran Pemuda Muhammadiyah sebagai civil society," tandas Sukron.

Sementara itu, Dirjen Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, proses transisi energi tersebut harus didorong oleh political will yang kuat. Menurutnya, hal ini harus dimulai dari saat ini agar kedepan Indonesia bisa mewujudkan kedaulatan energi.

"Sekarang saatnya, sekarang bagian kami untuk yang memimpin. Jadi kita semua harus yakin kedepan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam dapat berdikari secara menyeluruh," tegasnya.