Domba dan Kambing Pun Dapat Sertifikat

Harapan besar ada di peternakan doka. Domba dan kambing. Kebijakan Pemerintah yang tepat akan sangat membantu mewujudkan ketahanan pangan bahkan mendorong ekspor doka. Salah satu peran Pemerintah adalah memperbaiki kualitas produk-produk pertanian termasuk benih dan bibit ternak agar dapat meningkatkan potensi ekspor.

Domba dan Kambing Pun Dapat Sertifikat
peternakan modern/ Antara

MONDAYREVIEW.COM –  Dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi Indonesia mungkin masih bergantung pada impor. Harga daging sapi dan kerbau impor seringkali lebih murah. Bisa jadi peternakan sapi kita belum efisien atau ekosistemnya belum terbentuk dengan baik. Sehingga kapasitasnya belum mampu memenuhi kebutuhan pasar.  

Harapan besar ada di peternakan doka. Domba dan kambing. Kebijakan Pemerintah yang tepat akan sangat membantu mewujudkan ketahanan pangan bahkan mendorong ekspor doka. Salah satu peran Pemerintah adalah memperbaiki kualitas produk-produk pertanian termasuk benih dan bibit ternak agar dapat meningkatkan potensi ekspor.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah mendorong agar benih dan bibit ternak yang diproduksi dan diedarkan tetap terjamin mutunya dengan memperbanyak standarisasi SNI sebagai modal bersaing di pasar global. Standarisasi ini tidak hanya melindungi konsumen tapi juga bisa meningkatkan daya saing sebagai potensi ekspor keluar negeri.

Saat ini sudah ada 43 SNI benih dan bibit ternak yang diterbitkan. Jumlah tersebut terdiri dari 10 SNI untuk sapi potong, 1 SNI sapi perah, 5 SNI Kerbau, 3 SNI Kambing, 2 SNI Domba, 4 SNI Babi, 4 SNI semen beku dan cair, 4 SNI ayam ras, 8 SNI itik, 1 SNI Embrio, dan 1 SNI ayam lokal.

Semakin banyak juga produk benih dan bibit ternak yang dapat disertifikasi. Sertifikasi benih dan bibit tersebut otomatis akan memperbanyak potensi produk ternak yang dapat dipasarkan sampai ke luar negeri.

Dampak Covid-19 pada Penjualan Doka

Dampak Covid-19 dikarenakan permintaan domba hidup tak bergerak sama sekali. Sebelum adanya wabah Covid-19. Harga bakalan sangat mahal di peternak pembibit. Di wilayah Jember Jawa Timur harga bisa mencapai Rp 62.000 per kg dengan bobot antara 10 – 15 kg. Data ini diperoleh dari Agus Solehul Huda pemilik Gumukmas Multifarm.

Harga doka setelah digemukkan malah turun menjadi Rp 58.000 – Rp 59.000 per kg untuk bobot 18 – 25 kg.  Dan harga Rp 52.000 per kg untuk bobot diatas 25 kg. Namun untuk domba diatas 25 kg sementara ditahan agar nanti dapat terserap di ibadah kurban. Selain itu berharap harganya dapat meningkat menjadi Rp 56.000 – 57.000 per kg.

Meskipun ada biaya tambahan di produksinya, tetapi bisa disiasati dalam pemberian kualitas pakannya. Idul Adha yang akan jatuh pada bulan akhir Juli 2020 diharapkan akan mampu mendongkrak kembali bisnis doka.

Kambing dan domba adalah ternak unggulan Indonesia. Berdasarkan data statistik peternakan tahun 2018, populasi ternak kambing Indonesia sebesar 18.7 juta ekor dengan produksi daging 66.859 ton, sedangkan populasi domba sebesar 17.4 juta ekor dengan produksi daging yang dihasilkan sebesar 48.674 ton.

Peternak rakyat kambing dan domba ini minimal 95 persen. Sedangkan yang industri hanya sekitar maksimal 5 persen. Artinya yang 5 persen ini belum mampu untuk mencukupi kebutuhan ekspor. Sedangkan yang ekspor harus dari masyarakat (Data Kementan)

Solusinya, peternak harus membentuk kelompok-kelompok untuk kemudian membuat perencanaan untuk meningkatkan produksi berkelanjutan. Industri dapat menggandeng masyarakat sebagai peternak plasma agar dapat meningkatkan kapasitas produksinya.