Ditjen Dikti Luncurkan Program Magang Berkualitas dan Studi Independen

MONITORDAY.COM - Fenomena paradoks senantiasa terjadi di Indonesia, yakni di satu sisi banyak pencari kerja di Indonesia, namun di sisi lain banyak juga lowongan pekerjaan yang perlu diisi oleh SDM. Hal tersebut didasarkan pada data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yakni ada 9,77 juta pengangguran terbuka, namun masih banyak pula peluang kerja yang dibuka di berbagai kanal. Hal tersebut disebabkan karena kualitas SDM pencari kerja masih banyak yang berkualitas di bawah standar keinginan perusahaan.
Guna merespon fakta tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan program Magang Berkualitas dan Studi Independen. Program ini merupakan upaya pemerintah untuk menghubungkan dan menyediakan talenta berkualitas bagi industri nasional yang membutuhkan talenta yang sesuai dengan kualifikasi dan cocok dengan budaya organisasi. Talenta terpilih diharapkan bisa berkontribusi bagi industri dalam jangka panjang.
Program MBSI juga merupakanbagian dari kebijakan Merdeka Belajar Episode 2, yang memberikan hak untuk mendapatkan 20 hingga 40 SKS pengalaman belajar di luar kampus selama satu atau dua semester. Hal ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman yang lebih bagi mahasiswa.
“Program ini merupakan program kolaboratif antara para mitra dari perusahaan, organisasi, institusi pemerintahan, atau startup dan Kemendikbud yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa tingkat akhir atau mulai semester 5 untuk dapat menyelami, merasakan dunia kerja yang sesungguhnya sambil berkontribusi nyata menerapkan ilmu yang masih segar melalui proyek, tim, pendamping, dan proses yang berkualitas,” ujar Ketua Subpokja MBSI Nurhadi.
Dilansir dari rilis yang dikeluarkan Humas Ditjen Dikti, secara umum tujuan pelaksanaan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat bertujuan untuk:
1) Memberikan alternatif solusi rekrutmen yang ideal, sehingga organisasi mitra bisa meninggalkan pola rekrutmen dan seleksi tradisional yang tidak efisien;
2) Meningkatkan employer branding di mata talenta muda di Indonesia, sehingga memudahkan organisasi mitra dalam proses rekrutmen dan seleksi di masa mendatang;
3) Kesempatan mendapatkan hasil inovasi talenta terbaik bangsa yang bisa dijadikan sebagai solusi efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada;
4) Mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan;
5) Meningkatkan peran dan kontribusi nyata perguruan tinggi dan mahasiswa dalam pembangunan nasional.