Hadapi Learning Loss, Tanoto Foundation Gelar Pelatihan Fasilitator

MONITORDAY.COM - Tanoto Foundation gelar pelatihan fasilitator dari kelompok guru dan kepala sekolah guna hadapi Tahun Ajaran Baru. 800 orang fasilitator dilatih Tanoto untuk mengatasi ancaman Learning Loss yang disebabkan oleh Pembelajaran Jarak Jauh selama pandemi.
“Mereka kami latih menggunakan Modul Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang diadaptasi dari panduan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek,” jelas Ari Widowati, Direktur Program Pintar Tanoto Foundation, Kamis (25/6/2021).
Ari menyebut pada Juni 2021 para fasilitator dari 25 kabupaten/kota mitra dilatih selama empat hari secara sinkronus (tatap maya) dan asinkronus (berlatih mandiri). Peserta difasilitasi untuk mampu mengidentifikasi kemampuan belajar setiap individu siswa dan cara memberikan pembelajaran berdiferensiasi. Metode ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan belajar siswa.
"Pada bulan Juli, para fasilitator terpilih akan melatih dan mendampingi para guru dan kepala sekolah di 843 sekolah dan madrasah mitra yang tersebar di lima provinsi, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur," kata Ari lagi.
Modul pelatihan ini diperuntukkan bagi kepala sekolah dan guru. Untuk modul kepala sekolah terdiri dari dua unit, yaitu: Kesiapan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi dan Mekanisme kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran campuran (blended learning). Setelah menguasai modul, Golda Simatupang, Kepala Pelatihan Program Pintar Tanoto Foundation berharap kepala sekolah dapat menyiapkan PTM terbatas.
Beberapa poin perlu dipersiapkan antara lain; melengkapi persyaratan administratif, memastikan sarana dan prasarana, menyusun strategi dan pengaturan pembelajaran, serta menyiapkan prosedur monitoring dan evaluasi agar PTM terbatas dapat terlaksana dengan aman dan efektif di sekolah.
“Kepala sekolah juga dilatih mengembangkan pola hadir guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang terkait dengan pembelajaran campuran, mulai dari pembuatan RPP yang telah mengadaptasi pembelajaran campuran, menyiapkan kebutuhan pendukung pembelajaran, hingga melaksanakan simulasi pembelajaran campuran agar sekolah lebih siap dan efektif dalam implementasinya,” jelas Golda.