Ditimpa Kebakaran, Direktur SD Kunjungi SDN Sukosari Gunungkidul

Ditimpa Kebakaran, Direktur SD Kunjungi SDN Sukosari Gunungkidul
Direktur SD Sri Wahyuningsih memantau lokasi rehabilitasi SDN Sukosari Gunungkidul Yogyakarta (ditpsd.kemdikbud.go.id)

MONITORDAY.COM - Bencana tidak pernah bisa memadamkan semangat guru-guru SD Negeri Sukosari, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DI Yogyakarta. Kebakaran telah menghanguskan seluruh komputer dan tiga ruang kelas di sekolah mereka. Tapi semangat mereka memberikan pelatihan kepada guru-guru lain tidak pernah surut.

”Para guru di SD Negeri Sukosari berupaya membeli perangkat laptop masing-masing agar pelatihan pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kepada guru-guru lain bisa terus dilaksanakan,” ungkap Dra. Sri Wahyunigsih, M.Pd., Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek ketika mengunjungi sekolah korban kebakaran tersebut, Kamis, 20 Mei 2021.

Kunjungan itu dilakukan di sela-sela kegiatan Bimbingan Teknis Penggunaan dan Pemanfaatan Peralatan TIK yang dilaksanakan oleh Direktorat Sekolah Dasar di Yogyakarta, 19-21 Mei 2021. Sri Wahyuningsih mengunjungi empat sekolah sekaligus di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta.

Direktur Sekolah Dasar menuturkan, kebakaran terjadi di SD Negeri Sukosari akibat korsleting listrik di laboratorium komputer pada tahun 2019 lalu. Tiga ruangan kelas rusak berat. Sebelumnya, SD Negeri Sukosari mendapatkan bantuan perangkat komputer sebanyak 40 unit dan tower untuk jaringan internet dari Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta. Sekolah tersebut menjadi pusat pelatihan TIK bagi guru-guru di kecamatan setempat.

“Terbakarnya SD Negeri Sukosari ini membuat hampir semua kegiatan pelatihan TIK dan sharing session melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Gugus Kecamatan terhenti. Meski demikian, semangat guru-guru untuk berbagi ilmu pemanfaatan TIK dalam pembelajaran terus berkobar. Sehingga masing-masing mereka berupaya membeli laptop agar pelatihan tetap berjalan,” imbuhnya.

Saat ini SD Negeri Sukosari sudah memperbaiki dua ruang kelas yang rusak, sementara satu ruangan yang masih rusak berat akibat kebakaran masih belum diperbaiki.

Direktur Sekolah Dasar mengapresiasi transformasi digital di SD Negeri Sukosari, dimana semua guru sudah mengoptimalkan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran. “Insya Allah SD Negeri Sukosari pada tahun ini siap melaksanakan Asesmen Nasional. Meskipun ini bukan sekolah yang ditunjuk sebagai piloting pelaksanaan Asesmen Nasional, karena tidak menerima bantuan Chromebook,” katanya.

Meski demikian, lanjut Sri Wahyuningsih, pemerintah pusat akan segera memeriksa data Dapodik SD Negeri Sukosari. Jika memenuhi syarat, maka akan diberikan bantuan Chromebook dari Direktorat Sekolah Dasar untuk proses transformasi digital dalam pembelajaran digitalisasi sekolah.

SD Negeri Sukosari juga telah mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian berupa kolam untuk budidaya ikan lele. Karena sekolah ini menjadi salah satu sekolah yang akan masuk dalam Sekolah Adiwiyata.

“Di belakang sekolah ada pasar kecil, dan itu dijadikan sebagai sumber belajar oleh sekolah. Seperti untuk literasi financial, entrepreneurship serta latihan membuat cerita dari hasil wawancara terhadap pedagang makanan khas daerah setempat. Saya sangat mengapresiasi metode belajar seperti ini,” ujar Sri Wahyuningsih.

SD Negeri Sukosari juga memiliki kebun yang dimanfaatkan sebagai laboratorium alam. Siswa menanam berbagai macam tanaman dan rempah sebagai pelajaran ketahanan pangan. Terkait kesiapan pembelajaran tatap muka, SD Negeri Sukosari sudah mempersiapkan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang sangat baik. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, sekolah ini sudah punya sarana CTPS.

“Jadi setelah meninjau kesiapan sekolah untuk pembelajaran tatap muka, saya sangat yakin bahwa SD Negeri Sukosari sudah siap menerapkan protokol kesehatan. Guru-guru juga sudah melaksanakan vaksinasi tahap 1 dan tahap 2,” pungkasnya.