Dirut Garuda: Kursi Pesawat Banyak yang Kosong
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini tingkat keterisian paling banyak hanya 50 persen. “63 persen belum (capai). Kosong. Bisa main bola sekarang.

MONITORDAY.COM - Akibat pandemi Covid-19 menjalar ke hampir berbagai sektor ekonomi termasuk industri penerbangan. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan keluhannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI terkait sepinya penumpang meskipun kursi yang boleh dijual dilonggarkan menjadi 70 persen dari kapasitas maksimum.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini tingkat keterisian paling banyak hanya 50 persen. “63 persen belum (capai). Kosong. Bisa main bola sekarang. Business class bisa tidur-tiduran,” kata Irfan di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (22/6).
Irfan menuturkan, penerbangan domestik paling sepi adalah rute dari/menuju Denpasar, Bali. Sebab, pada penerbangan tersebut, penumpang masih diwajibkan mengantongi hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Mahalnya tes membuat orang menunda perjalanan di rute ini. “Yang paling rendah tuh Denpasar ya, tapi memang kan Denpasar itu masih PCR. Jadi, orang yang mau ke Denpasar, mau liburan, bisnis itu jadi tertunda karena PCR itu,” ungkapnya.
Sebaliknya, rute domestik yang mulai cukup ramai penumpang antara lain Balikpapan, Ujung Pandang, dan Medan. “Biasanya antarpulau yang lebih ramai, karena kalau trans-Jawa itu kan punya alternatif bisa naik mobil,” pungkasnya.