Diberhentikan, OSO: Ada orang-orang yang ingin mengecilkan Hanura
Oesman Sapta Odang alias OSO diberhentikan oleh sejumlah Politisi Hanura.

MONDAYREVIEW, Jakarta - Oesman Sapta Odang alias OSO diberhentikan oleh sejumlah Politisi Hanura. Keputusan ini diambil dalam sebuah rapat yang diadakan di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Senin (15/01).
Kabar pemberhentian ini membuat publik menduga adanya konflik dan dualisme dalam tubuh Hanura. Namun OSO sendiri tidak membenarkan keduanya. Bahwa dalam Hanura tidak ada dualisme.
"Enggak, belum, masih satuisme." katanya di Senayan, Jakarta Pusat. Selasa (16/01), pagi.
Kemudian OSO juga mengatakan bahwa tidak ada konflik dalam Hanura, namun ada orang yang ingin mengecilkan partainya.
"Gak ada konflik. Yang bikin konflik itu kita pecat. Dalam suasana menjelang verifikasi ini tentu ada orang-orang yang berniat mengecilkan Hanura. Dan mungkin kalau mereka gagal, mereka akan pindah ke partai lain." Ujar OSO
Kabarnya, ada beberapa kader Hanura yang pindah. Menurut OSO, ini yang ingin merusak partai Hanura.
"Nah itulah, sekarang mereka rusak dulu partai Hanura. Tapi Hanura tidak sebodoh itu."ungkap OSO
Terhadap orang-orang tersebut OSO akan tindak tegas dan memecatnya. Serta tidak mau konsolidasi dan negosiasi dengan mereka.
"Kalau sudah melakukan kerusakan dan merusak Marwah partai, masa harus dipertahankan lagi. Gak usah sulit, sederhana saja. Saya mundur atau mereka berhenti."
Diketahui sebelumnya, bahwa pemberhentian OSO oleh sejumlah politisi Hanura ini didasari permintaan dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC yang menyampaikan mosi tidak percaya. [Mrf]