Dianugerahi Profesor Kehormatan, Berikut Ringkasan Orasi Ilmiah Megawati

Dianugerahi Profesor Kehormatan, Berikut Ringkasan Orasi Ilmiah Megawati
Sumber gambar: liputan6.com

MONITORDAY.COM - Mantan Presiden RI Ke-5 Megawati Soekarnoputri dianugerahi gelar profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan RI. Megawati direncanakan akan memberikan orasi ilmiah dengan judul "Kepemimpinan Presiden Megawati Dalam Era Krisis Multi Dimensi 2001-2004". 

Naskah orasi ilmiah yang akan dibacakan telah tersebar via media sosial dan dapat diakses oleh masyarakat luas. Berikut ringkasan isi naskah tersebut yang diambil dari bagian abstrak:

Pada 1997 - 1998, Indonesia menghadapi berbagai macam krisis yang menimbulkan gejolak
dan mengubah jalannya sejarah bangsa ini. Dimulai dari krisis ekonomi nasional, dan berlanjut padamunculnya berbagai bentuk ancaman, seperti konflik etnis dan agama, serta maraknya separatisme dan terorisme. Krisis multidimensi tersebut berpotensi menghantar Indonesia pada perpecahan dan dicap sebagai negara gagal. Penelitian ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang hubungan antara krisis multidimensi dan kepemimpinan presiden pada kurun waktu tahun 2001 hingga 2004.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus
dipakai untuk menggali tacit knowledge dari pengambil keputusan tertinggi saat itu, yang tidak lain adalah Presiden Republik Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Byman dan Pollack (2001) sebagai pisau analisis dengan metode penelitian kualitatif.

Hasil temuan penelitian yang diperoleh antara lain, walaupun dalam masa pemerintahan yang relatif singkat, kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri berhasil mengatasi sebagian besar krisis multidimensi yang dihadapi oleh Indonesia saat itu. Kebijakan strategis di bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, dan lingkungan diambil dengan landasan pemikiran yang inovatif, melalui berbagai upaya dialog, perundingan, pembuatan program, pengesahan peraturan perundang-undangan, hingga pemberlakuan operasi militer demi menjaga kedaulatan dan keamanan Negara Indonesia.

Dampak dari berbagai kebijakan tersebut masih bisa dirasakan hingga saat ini, seperti pemilihan umum secara langsung, otonomi daerah, meletakkan fondasi pembangunan kemaritiman. Keberhasilan tersebut menjadi landasan yang kokoh bagi presiden selanjutnya untuk melanjutkan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Indonesia.

Salah satu kontribusi penelitian ini adalah mengeksplisitkan aspek-aspek yang melatarbelakangi pengambilan keputusan strategis pada era 2001-2004, yang diharapkan bisa berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan saran praktis dalam rangka proses penyusunan perencanaan dan kebijakan strategis pembangunan, baik pada tataran suatu negara maupun global.