Kornas P2G: Sekolah Penggerak Hanya Mengakomodir Sekolah Unggul

Kornas P2G: Sekolah Penggerak Hanya Mengakomodir Sekolah Unggul
Kornas P2G Satriawan Salim (hamas.co)

MONITORDAY.COM - Kemendikbud meluncurkan program Sekolah Penggerak guna meningkatkan kualitas sekolah dan pendidikan di Indonesia. Program ini merupakan salah satu episode dari Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbud. 

Merespon peluncuran program ini, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (Kornas P2G) mengatakan bahwa sekolah penggerak dalam mekanismenya harus melalui seleksi terlebih dahulu. Hal ini membuat bahwa yang lolos adalah sekolah-sekolah yang unggul saja. Padahal seharusnya pemerintah mengafirmasi sekolah-sekolah di pinggiran. 

"Realitasnya, di masyarakat masih banyak sekolah yang belum terakreditasi dan akreditasinya C. Namun sekolah penggerak yang dipilih melalui seleksi terlebih dahulu kecil kemungkinan akan mengakomodir sekolah pinggiran. Padahal seharusnya fokus pemerintah bukan kepada sekolah yang sudah baik, namun kepada sekolah pinggiran. Ini baru adil." ujar Satriawan dalam webinar Peta Jalan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Mardani Ali Sera. 

Satriawan juga menyoroti program guru penggerak dimana di masa covid-19 ini dilakukan pembelajaran daring. Sementara belum semua guru memiliki akses terhadap gawai pintar yang digunakan untuk belajar online. Ini yang harus diprioritaskan pemerintah. 

"Guru penggerak pun masih belum bisa menyentuh semua guru, karena belum semua guru mempunyai gawai untuk belajar daring." pungkasnya.