Diangkat Jadi Menko PMK, Muhadjir Diminta Kawal Pengentasan Kemiskinan dan Revolusi Mental
Menko PMK Akan bertugas membuat terobosan dan mensinergikan kementerian mengawal akselerasi pengentasan kemiskinan, revolusi mental, toleransi dan solidaritas nasional.

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, menjadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK). pengangkatkan ini lakukan pada saat pengumuman menteri Kabinet 2019-2024 yang digelar di beranda Istana Merdeka, Rabu (23/10) pagi ini.
“Prof Muhadjir Effendy, sebagai Menko PMK. Guru Besar, Mantan Rektor, Mendikbud selama 3 tahun terakhir,” tutur Jokowi dalam pengumumannya tersebut.
Jokowi melanjutkan, bahwa tugas Menko PMK dalam hal ini mensinergikan beberapa kementerian dan mengawal beberapa program pemerintah. “Akan bertugas membuat terobosan dan mensinergikan kementerian mengawal akselerasi pengentasan kemiskinan, revolusi mental, toleransi dan solidaritas nasional,” lanjut Jokowi.
Di awal sebelum mengumumkan menteri, Jokowi menyebut kabinetnya di periode ini dinamakan dengan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. “Pada pagi ini saya akan memperkenalkan menteri-menteri yang menempati Kabinet Indonesia Maju 2019-2024,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, ada beberapa target yang ajan dicapai dala lima tahun kedepan, yaitu peningkatan SDM dan Investasi. “Dalam jangka pendek, lima tahun kedepan akan fokus pada penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya, pemberdayaan usaha kecil dan menengah dan melalui pengembangan SDM dan peningkatan investasi," ucapnya.
Sementara di akhir pengumuman tersebut Jokowi memberikan pesan kepada para menteri yang menduduki Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Pertama, Jangan korupsi, dan menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi.
Kemudian, Jokowi berpesan bahwa tidak ada visi-misi menteri, yang ada Visi misi Presiden dan Wakil Presiden; kemudian, Jokowi meminta agar menterinya kerja keras, kerja cepat, dan produktif; serta para menteri jangan sampai terjebak rutinitas yang monoton.
Kemudian Juga Jokowi mengingatkan bahwa kerja kabinet selama lima tahun kedepan harus nyata, dan berorientasi pada hasil; kemudian meminta selalu cek lapangan dan temukan solusinya; serta yang terakhir Jokowi meminta menterinya bekerja dengan serius dan sungguh-sungguh. “yang tidak bersungguh-sungguh dipastikan akan dicopot,” tandas Jokowi.