Di Tengah Pesta Demokrasi, Presiden Jokowi Minta Masyarakat Tetap Jaga Ukhuwah

Dalam kesempatannya mengahadiri Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Tingkat Kenegaraan Tahun 2019. Presiden Republik Indonesia (Jokowi) ingatkan masyarakat untuk tetap jaga ukhuwah islamiyah di tahun politik ini.

Di Tengah Pesta Demokrasi, Presiden Jokowi Minta Masyarakat Tetap Jaga Ukhuwah
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM - Dalam kesempatannya mengahadiri Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad Tingkat Kenegaraan Tahun 2019. Presiden Republik Indonesia (Jokowi) ingatkan masyarakat untuk tetap jaga ukhuwah islamiyah di tahun politik ini.

Peringatan Isra Mi'raj ini berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Pandawa, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu malam (3/4).

Dalam pidatonya Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Untuk mengurusi itu semua perlu Manajemen Negara karena Indonesia bukanlah satu daratan saja, melainkan 2/3 luasnya merupakan lautan.

“Negara kita ini adalah negara besar. Penduduk Indonesia sekarang sudah 269 juta. Yang hidup di 17.000 pulau,” ujar Presiden awali sambutan seperti dilansir laman setkab.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga mengingatkan bahwa perbedaan-perbedaan yang ada di Indonesia merupakan anugerah dari Allah SWT.

Hal itu, menurut Presiden, sudah menjadi sunatullah, sudah menjadi hukum Allah kepada bangsa dan negara Indonesia.

“Perbedaan-perbedaan itu jangan menjadikan kita ini tidak seperti Saudara lagi. Sekali lagi ini sudah sunatullah, sudah menjadi hukum Allah kepada kita bangsa Indonesia, berbeda-beda,” tambahnya.

Kemudian Presiden juga mengingatkan bahwa meski ada pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati, maupun Wali Kota, masyarakat Indonesia harus tetap menjaga ukhuwah islamiyah.

“Bisa menjaga ukhuwah islamiyah kita, bisa menjaga ukhuwah wathaniyah kita, dan lebih jauh lagi bisa menjaga ukhuwah insaniyah kita dan ukhuwah basyariyah kita,” pungkas Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya.