Di Tengah Lesunya Daya Beli, Transformasi Digital Dorong Bangkitkan UMKM di Sulsel

Pelatihan UMKM tetap jalan. Kami melakukan pelatihan ini dengan mempersiapkan UKM yang bisa berlari setelah pandemik ini berakhir. Pelatihan difasilitasi pendamping KUMKM Provinsi Sulsel.

Di Tengah Lesunya Daya Beli, Transformasi Digital Dorong Bangkitkan UMKM di Sulsel
Ilustrasi/ Net

MONITORDAY. COM - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa transisi pandemi COVID-19 dengan mendorong transformasi digital guna membangkitkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah di tengah lesunya daya beli.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Sulsel, Abdul Malik Faisal di Makassar mengatakan salah satu langkah stategis untuk mendongkrak ekonomi adalah dengan memberikan pelatihan secara daring bagaimana cara UMKM tetap bertahan di dalam situasi sulit seperti sekarang ini.

Menurut Abdul, pelatihan tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah menangani persoalan, termasuk imbas dari wabah virus corona. Selain itu, hasil pelatihan tidak hanya bisa diaplikasikan pada masa pandemi, tetapi hingga berakhir.

"Pelatihan UMKM tetap jalan. Kami melakukan pelatihan ini dengan mempersiapkan UKM yang bisa berlari setelah pandemik ini berakhir. Pelatihan difasilitasi pendamping KUMKM Provinsi Sulsel," kata Abdul dikutip dari Antara, Rabu (01/07/2020). 

Tidak hanya pelatihan, Abdul mengatakan program lain juga tetap jalan bagi pelaku UMKM, seperti menyiapkan akses pemasaran produk UKM dan UMKM melalui media sosial.

Adapun, dari cara-cara seperti ini omzet mereka bisa mencapai Rp20 juta sampai Rp25 juta sehari.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga mengelar diskusi virtual dengan mengangkat tema "Strategi Koperasi dan UMKM Bertahan dan Bertumbuh pada Masa Pandemi COVID". Sejumlah pembicara hadir memberikan masukan, seperti anggota TGUPP Sulsel Prof. H.M. Asdar.

Kemudian, Asdar mengatakan bahwa perekonomian Sulsel berpeluang tumbuh positif walaupun mengalami penurunan. Menurutnya, dampak negatif pandemi corona sangat dirasakan di sektor informal, seperti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah.

"Untuk mengatasi situasi tersebut, perlu skema-skema untuk mendukung para pelaku UMKM agar tetap dapat bertahan menghadapi situasi pandemi ini," ucapnya.

Kendati demikian, kata Guru Besar Unhas Makassar ini, yang terpenting adalah untuk menghadapi situasi saat ini harus bertahan dan berjuang.