Deteksi Plagiarisme. Buatlah Tulisan Yang Otentik!

MONITORDAY.COM - Internet menjanjikan kemudahan dalam mengakses sumber-sumber informasi dan materi pembelajaran. Di sisi lain internet membuka jalan untuk menjiplak karya orang lain. Dengan mesin pencari banyak artikel atau teks dapat dijiplak. Kita boleh menggunakan karya orang lain sebagai referensi namun ada etika dan aturan yang melindungi karya seseorang.
Penjiplakan menjadi salah satu isu sentral di era digital. Yang paling krusial tentu di dunia pendidikan. Jika di masa lalu ada istilah menyontek, maka di masa kini lebih parah lagi karena menyontek dilakukan cukup dengan dua-langkah copy-paste. Banyak tugas sekolah yang dikerjakan dengan cara instan ini.
Baik di bangku sekolah maupun di dunia nyata, ada banyak upaya untuk menekan plagiarism. Salah satunya kini dilayani oleh perusahaan penyedia jasa layanan cek kemiripan Turnitin. Hanya saja platform ini berbayar. Pengguna dapat melanggan secara personal maupun kolektif atau institusional.
Kembali ke soal lingkup plagiarisme kita tengok dulu Pasal 2 Permendikbud No. 17 Tahun 2010 Pada aturan ini tertera bahwa yang dimaksud plagiarisme adalah mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai.
Yang juga dianggap plagiat adalah mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai. Juga tindakan menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai.
Tindakan lain yang termasuk dalam lingkup plagiat adalah merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai. Juga tindakan menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai.
Sebagai solusi untuk melakukan pengecekan kalimat atau frasa yang mirip atau diduga mengandung unsur penjiplakan kita dapat menggunakan beberapa layanan gratis berikut ini.
#1. Situs duplichecker.com
Di situs ini kita tinggal memasukkan teks ke dalam kotak pencarian maksimum 1.000 kata per pencarian. Jumlah ini cukup banyak, biasanya satu artikel panjang ada pada kisaran 600 hingga 700 kata saja. Cara kerjanya unggah dokumen atau gunakan alamat situs web. Berapa persen jumlah plagiarisme serta sumber teks.
#2. Situs plagscan.com
PlagScan menawarkan fitur cek plagiarisme dengan membuat akun gratis terlebih dahulu. Teks atau dokumen yang dicek hingga 2.000 kata per pencarian. Sumber asli serta persentase juga ditampilkan dengan jelas dan dapat diakses.
#3. Situs plagiarisma.net
Mendukung lebih dari 190 bahasa. Anda juga dapat unggah teks dari Google Drive atau komputer, Plagiarisme mendukung format teks TXT, HTML, RTF, DOC, DOCX, XLS, XLSX, PDF, ODT, EPUB, FB2, dan PDB.
#4. Situs plagiarism-hecker.me
Plagiarism Checker dapat mendeteksi plagiarisme dalam teks dengan mudah namun terbatas hanya 1000 kata per pencarian. Situs ini mendukung format dokumen DOC, DOCX, TXT, PDF, PPTX, ODT, RTF, TEX, WKS, WPS dan WPD. Teks yang mengandung plagiarisme akan ditampilkan dalam bentuk persen serta sumber asli.
#5. Situs copyleaks.com
Fitur cek plagiarisme pada situs ini mensyaratkan untuk membuat akun terlebih dahulu. Pengguna tinggal mendaftar untuk mendapatkan akun secara gratis kemudian masukkan teks atau unggah. Terbatas hanya 20 kali cek dalam sebulan untuk akun gratis.
#6. Situs plagiarismdetector.net
Plagiarism Detector merupakan situs gratis dengan tampilan sederhana untuk cek plagiarisme. Dengan klik "Matched Text", Anda akan diarahkan ke sumber asli dari teks orisinal.
#7. Situs quetext.com
Untuk mengecek artikel atau tulisan pendek cukup gunakan alternatif yang satu ini. Situs ini memberikan versi gratis bagi pengguna dengan batas hanya 500 kata per satu teks.
Tentu masih ada beragam situs lainnya. Lebih dari itu kita harus lebih banyak belajar menulis untuk menuangkan gagasan kita secara orisinal tanpa menafikan bahwa kita dipengaruhi dan merujuk pada pemikiran orang lain.