Debat Cawapres: Ma'ruf Amin Dinilai Lebih Kongkrit dan Visioner dengan '10 Years Challenge'

Debat lanjutan Calon Wakil Presiden tengah berlangsung malam ini, Minggu (17/3). KH. Ma'ruf Amin selaku Capres 01, Serta Sandiaga Uno Capres 02 saling adu gagasan seputar tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya".

Debat Cawapres: Ma'ruf Amin Dinilai Lebih Kongkrit dan Visioner dengan '10 Years Challenge'
Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin saat debat Cawapres, Minggu, (17/3)/istimewa.

MONITORDAY.COM - Debat lanjutan Calon Wakil Presiden tengah berlangsung malam ini, Minggu (17/3). KH. Ma'ruf Amin selaku Capres 01, Serta Sandiaga Uno Capres 02 saling adu gagasan seputar tema "Pendidikan, Ketenagakerjaan, Kesehatan, Sosial dan Budaya".

Saat berlangsung debat seputar Aspek ketenagakerjaan, di luar dugaan memberikan element of surprise tertinggi bagi sosok ulama KH Maruf Amin. Cawapres 01 ini dinilai mempuyai langkah yang lebih visioner dan kongkrit dengan menggunakan " 10 Years Challenge" sebagai target yang harus diusahakan dalam pemerintahan kedepan. 

"Pemahaman terhadap pentingnya peningkatan kualitas tenaga kerja yang dimulai dari pendidikan, pelatihan, kerjasama dan kolaborasi, dan juga pentingnya meluruskan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri dengan paradigma baru untuk menarik kemaslahatan dan menolak kerusakan benar-benar menyentuh hati kara pekerja Indonesia baik di dalam maupun luar negeri," kata Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya. 

"Kyai Maruf Amin dengan nuraninya berbicara dengan kebaikan untuk umat, penuh kejujuran dan inilah yang menjadi sisi keunggulan KH Maruf Amin, yakni dasar-dasar terhadap pemahaman kemanusiaan," tambahanya. 

Menurut Hasto, dengan tampilan debat yang ditampilkan malam ini, rakyat melihat bahwa boleh jadi Sandiaga Uno lebih muda namun KH Maruf Amin jauh lebih visioner, program kongkret dan menjawab kebutuhan. 

"Menjadi pemimpin nasional memerlukan kematangan lahir batin. Kedewasaan alam pikir yang digerakkan oleh suara hati pemimpin. Kearifan Kyai Maruf menjadi daya unggul yang menyebabkan apa yang disampaikan penuh dengan kejujuran dan sebagai saripati suara umat.” ujarnya. 

Hasto menambahkan, terkait tema kebudayaan, pemahaman terhadap pentingnya opera house, pemahaman budaya digital, namun saat bersamaan berakar pada kebudayaan bangsa, menunjukan Kyai Maruf mampu melampaui ekspektasi banyak orang. 

"Dalam diri Kyai Maruf, nilai-nilai Islami menjadi bingkai kemajuan dan bahasa yang disampaikan pun akrab bagi kalangan anak muda," ucapnya. 

Sekjen partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menyimpulkan, secara keseluruhan tampilan debat akhirnya membawa diferensiasi Kyai Maruf sebagai sosok berpengalaman dan penuh dengan kebijaksanaan. "Sebaliknya Sandi tampil dalam kemudaan secara fisik, namun gagal mengelaborasi visi misi," pungkasnya.