Darmin: Perkembangan Ekonomi Indonesia Semakin Tumbuh Berkualitas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perkembangan ekonomi Indonesia semakin tumbuh berkualitas.

Darmin: Perkembangan Ekonomi Indonesia Semakin Tumbuh Berkualitas
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution/net

MONITORDAY.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, perkembangan ekonomi Indonesia semakin tumbuh berkualitas. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren peningkatan yang semakin positif di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Hal tersebut dikatakan Darmin saat mengikuti Rapat Kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR), di Jakarta, Selasa (25/6).

“Meskipun tidak naik dengan cepat, tapi kita tetap mampu mencetak pertumbuhan ekonomi yang konsisten naik dari tahun ke tahun," ujar Darmin, seperti dikutip dari laman Kemenko Ekonomi, Selasa (25/6). 

"4,88 di tahun 2015; 5,03 di tahun 2016; 5,07 di tahun 2017; dan 5,17 di tahun 2018,” sambung dia. 

Darmin mengatakan, Hal tersebut didukung dengan tingkat inflasi yang rendah dan terkendali sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN.

Tak hanya itu, lanjut dia, kualitas pertumbuhan yang semakin baik ditandai dengan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan rasio gini yang menurun.

Darmin menambahkan, Indonesia masih memiliki daya tarik sebagai negara tujuan investasi berdasarkan penilaian The Economist dan IMF.

Mengacu pada penilaian IMD World Competitiveness Yearbook (WCY), Darmin menambahkan bahwa, peringkat daya saing Indonesia juga naik 11 peringkat dari peringkat 43 menjadi peringkat 32 pada tahun 2019, serta menjadi negara dengan peningkatan tertinggi di Asia Pasifik.

Terkait sasaran pembangunan ekonomi di tahun 2020, Pemerintah menargetkan tingkat kemiskinan sebesar 8,5-9,0%, tingkat pengangguran sebesar 4,8-5,0%, dan rasio gini sebesar 0,375-0,380.

Adapun asumsi makro dalam Rancangan APBN tahun 2020 yang telah disepakati pemerintah bersama Komisi VII dan Komisi XI DPR RI antara lain: pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2-5,5% (yoy), inflasi di rentang 2,0-4,0 % (yoy), nilai tukar rupiah sebesar Rp14.000 – Rp14.500 per US$, harga minyak di angka 60 US$/barel, lifting minyak di angka 734 ribu barel/hari, dan lifting gas sebesar 1.159 BOE/hari.