Daging Ayam Rentan Dihinggapi Bakteri, Mahasiswa UMM Temukan Solusinya

Daging Ayam Rentan Dihinggapi Bakteri, Mahasiswa UMM Temukan Solusinya
Ilustrasi: belimbing wuluh menjadi salah satu bahan bumbu yang banyak didapatkan di Indonesia.(www.shutterstock.com)

MONITORDAY.COM - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berhasil kembangkan Belimbing Wuluh sebagai antibakterial bagi daging ayam. Keberhasilan ini membuat tim Pekan Kreatifitas Mahasiswa UMM tersebut mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek. 

Ide penelitian Belimbing Wuluh diperoleh dari bacaan jurnal mengenai ancaman bakteri salmonella yang mengkontaminasi daging ayam. Bakteri tersebut berbahaya bagi kesehatan. 

Selama ini Belimbing Wuluh sering diolah menjadi masakan. Namun mahasiswa UMM berhasil menemukan zat anti bakteri dalam belimbing wuluh yakni flavonoid. 

Zat ini memiliki fungsi untuk menjaga kesehatan pada kandungan makanan dan mencegah berkembangnya zat buruk salmonella pada daging ayam. Hal tersebut menjadikan daun belimbing wuluh sebagai sumber antibakteri.

"Daun belimbing wuluh yang mengandung flavonoid menjadikannya sebagai sumber antibakteri yang berfungsi menagkal salmonella pada daging ayam," ungkap Hanifa Adani ketua tim PKM UMM yang meneliti belimbing wuluh.

Proses pembuatan antibakteri sendiri memakan waktu tiga hingga empat minggu. Pembuatannya harus melalui proses ekstrasi. Pada proses ini daun belimbing wuluh dipotong-potong, dikeringkan, kemudian dihancurkan hingga halus.

Setelah itu, ditambahkan pelarut dan diuapkan hingga mendapat ekstrak kental. Ekstrak kental itulah yang bisa digunakan menjadi antibakteri.

"Kita cukup memasukkan daging ayam dan merendamnya bersama dengan antibakteri tersebut," imbuhnya.

Selain Hanifa, tim ini beranggotakan Keiko Maryati Putri, Nadhifatul Reina, dan Nadya Sinta. Akhir dari proyek PKM ini adalah submit jurnal dan mematenkannya di Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).