Dadang: Guru Pilar Penting Pendidikan
Guru merupakan pilar penting dari pendidikan. Kualitas dan Kesehteraan guru harus menjadi perhatian.

MONDAYREVIEW.COM- 2 Mei yang diperingati setiap tahun sebagai hari pendidikan nasional harus menjadi momentum untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional. Pandidikan merupakan roh pembanguan dari sebuah bangsa. Sehingga kemajuan sebuah bangsa ditentukan dari kualitas pendidikan itu sendiri.
Demikian disampaikan oleh Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Hanura, Dadang Rusdiana saat dihubungi Mondayreview, Selasa (2/5).
Maka itu, Politikus Partai Hanura ini berharap pendidikan yang berkualitas di Indonesia harus dapat dinikmati oleh seluruh anak bangsa. Pendidikan yang berkualitas harus sesuai dengan tantangan zaman. Pasalnya pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara maju bahkan negara di kawasan Asia Tenggara.
“Pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dari negara lain, ini ditunjukan dengan Indek Pembangunan Manusia kita masih di bawah Malaysia, Thailand dan Singapura. Ini adalah pekerjaan berat bagi kita semua.
Lebih lanjut Dadang menuturkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indoensia harus memperhatikan kualitas dan kesejahteraan guru. Pasalnya guru merupakan pilar penting dari pendidikan.
Baginya selama ini dua hal tersebut belum tersentuh secara maksimal. Selama ini, menyangkut kesejahteraan guru, terutama guru honorer belum mendapatkan perhatian yang baik.
“Hal ini belum mampu kita jawab sesuai dengan harapan meraka. Sehingga perlu mendapat perhatian semua pihak baik kesejahteraan, kepastian hukum," jelasnya.
Selain itu guru harus selalu ditingkatkan kompetensinya. Peningkatan kompetensi dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan baik tatap muka maupun secara online.
“Setiap tahun uji kompetensi dilakukan. Seharusnya ada tindak lanjut dengan pelatihan baik tatap muka atau online ini harus terus dievaluasi,” tegasnya.
Dadang menambahkan Kompetensi guru harus dibarengi dengan kesejahteraan. Pasalnya masih banyak ditemukan gaji guru honorer masih dibawah jauh dari kelayakan. “Masih banyak kita temukan mereka bergaji dibawah Rp800.000,” tegasnya.