Cegah Resesi, Thailand Kucurkan Stimulus Ekonomi
Mulai Juni, secara bertahap Pemerintah Thailand mulai melakukan pelonggaran beberapa pembatasan kegiatan di luar rumah.

MONITORDAY.COM - Pandemi Covid-19 yang sedang mewabah Thailand, namun sejak pertengahan Mei telah menunjukkan kurva mulai melandai. Dalam minggu terakhir ini, Thailand telah mencapai nol kasus harian.
Hingga Minggu, Thailand telah melaporkan 3.081 kasus, 57 kematian, dan 2.961mengalami pemulihan setelah perawatan.
Mulai Juni, secara bertahap Pemerintah Thailand mulai melakukan pelonggaran beberapa pembatasan kegiatan di luar rumah.
Sebagai langkah mengatasi resesi ekonomi akibat dampak Virus corona maka Parlemen Thailand menyetujui pemberian paket stimulus ekonomi senilai 1,9 triliun bath atau sekitar Rp874 triliun pada Minggu (31/5).
Dilansir dari AFP, Senin (1/6), paket bantuan ekonomi itu merupakan stimulus terbesar yang digelontorkan pemerintah Negeri Gajah Putih.
Bila dirinci, sekitar Rp253,4 triliun dialokasi untuk membantu petani dan pekerja informal lain seperti pedagang kaki lima, tukang pijat dan pelayan bar.
Kemudian, stimulus juga diberikan untuk dana stabilisasi pasar dan mendorong daya beli.
Sekitar Rp20,5 triliun dialokasikan untuk kesiapan sektor kesehatan. Namun, pemerintah setempat tidak merinci penggunaannya.
Koalisi partai pendukung Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha hanya unggul tipis dalam pemungutan suara. Sementara, anggota kelompok oposisi sebagian besar abstain.
Kelompok oposisi mengkritik pemerintah kurang transparan dalam menjelaskan bagaimana dana tersebut akan dialokasikan. Risikonya, uang tersebut bisa jadi digunakan untuk keuntungan kelompok tertentu bukan masyarakat.
"Saya khawatir sesuatu yang seharusnya digunakan untuk stimulus ekonomi akan berakhir menjadi proyek yang mengarahkan ke tindakan korupsi," ujar anggota parlemen dari partai oposisi Move Forward Party Pijan Chaopattanapong.
Kendati demikian, Prayut menyatakan penyaluran stimulus akan dilakukan dengan penyaringan secara bertahap.
Tahun ini, perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara itu diprediksi merosot sekitar 6 hingga 7 persen di tengah pandemi.
Selama beberapa pekan terakhir, laju kasus corona kian melambat selama beberapa pekan terakhir di Thailand. Pada Minggu (31/5), tercatat 4 kasus baru, itupun merupakan kasus impor.
Sebagai informasi, pemberian stimulus ekonomi juga diambil sejumlah negara untuk memulihkan ekonomi dari pandemi virus corona. Di Indonesia, misalnya, pemerintah menyiapkan Rp641,17 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional