Cegah Pandemi Covid-19, Perumahan JGC Terapkan Protap Ini Bagi Warganya
Menangkal virus Corona memang harus dimulai dari diri sendiri termasuk lingkungan di mana kita tinggal

MONITORDAY.COM - Pemerintah dengan sigap memberikan imbauan kepada masyarakat luas untuk selalu menjaga kebersihan diri. Hal itu dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona alias Covid-19.
Tak tanggung-tanggung, imbauan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam sebuah video yang diunggah di laman resmi Istana, Presiden Jokowi tampak memberikan contoh bagaimana cara mencuci tangan yang baik untuk mencegah Corona.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan adanya virus Corona ini. Kendati demikian, ia tetap mengimbau agar masyarakat selalu waspada dengan senantiasa menjaga kebersihan diri dengan lebih sering mencuci tangan.
Publik yang antusias dengan arahan Presiden Jokowi, langsung menerapkan imbauan tersebut. Berbagai pihak bahkan melakukan berbagai cara dan upaya untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya masing-masing, baik itu di lingkungan pendidikan, perkantoran, maupun lingkungan perumahan. Seperti yang dilakukan di Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur.
Sejak mencuatnya penyebaran virus Covid-19, pengelola perumahan di JGC yang terletak dibilangan Cakung Timur ini menerapkan SOP saat memasuki lingkungannya. Tak hanya menyediakan alat pengukur suhu tubuh saja, pihak pengelola juga menyediakan hand sanitizer (cairan antiseptik) di pintu masuk perumahan.
Setiap tamu termasuk warga, apabila masuk ke pekarangan perumahan akan melewati proses pengecekan dan pemantauan kesehatan tubuh terlebih dahulu. Setelah itu, setiap orang yang masuk akan diarahkan oleh penjaga perumahan (Satpam) untuk mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.
"Kami juga telah menyediakan air dan sabun untuk cuci tangan. Satuan Pengamanan (Security) juga kami wajibkan memakai masker dalam bertugas," kata Ketua RT Perumahan JGC, Muchlas Rowie kepada Monitorday.com, di Jakarta, Selasa (17/03/20).
Tak hanya itu, lanjut Muchlas menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan kotak yang dimodifikasi dan didesain sedemikian rupa. Kotak itu difungsikan untuk melawan virus Corona, dengan sistem kerja menggunakan anolyte atau cairan ion dalam bentuk kabut yang disemprotkan ke seluruh tubuh.
Kotak tersebut dikatakan Muchlas terinpirasi dari Kotak Ajaib yang muncul di beberapa sudut-sudut kota Hanoidi, Vietnam. Betapa tidak, lewat kotak ajaib tersebut, Vietnam menjadi negara yang paling sukses memerangi wabah virus corona karena berhasil menyembuhkan 100 persen pasien yang positif terjangkit covid-19.
"Semua Protap ini dilakukan atas partisipasi LMK dan warga," kata CEO Monday Media Group ini.
Lebih lanjut, Muchlas mengaku, pihaknya sengaja memberlakukan prosedur tetap (Protap) tersebut tak hanya bagi tamu yang datang saja, tapi juga bagi warga di lingkungan perumahan itu sendiri. Hal ini dikatakannya sebagai bagian dari kewaspadaan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.
Muchlas juga mengatakan, Protap yang diterap tersebut sebagai hasil dari musyawarah warga dan kesepakatan RT khususnya di Cluster Alamanda.
"Jangan terlalu panik, tapi waspada itu harus. Supaya bisa menghindar dari virus itu (Corona), kita fokus dengan selalu menjaga kebersihan diri ataupun lingkungan sekitar, sebab itu Protap ini kami terapkan," ujarnya.
"Kebersihan diri dan lingkungan merupakan hal yang sangat utama dalam mencegah virus Covid-19," imbuh Muchlas kemudian.
Menurut Muchlas, untuk menangkal virus Corona memang harus dimulai dari diri sendiri termasuk lingkungan di mana kita tinggal. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya melakukan apa yang disebut sebagai Self Monitoring.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Representatif World Health Organization (WHO) untuk Indonesia, Dr N Paranietharan yang menyebutkan bahwa pencegahan penyebaran penyakit Covid-19 bisa dilakukan mulai dari diri sendiri, yaitu dengan cara self isolation atau self monitoring.
Menurutnya, meskipun tak ada gejala apapun, seseorang perlu memperhatikan tanda-tanda terkenanya Covid-19. Sebab itu, dikatakannya, perlu dilakukan self monitoring.
“Self monitoring dilakukan oleh orang yang tidak memiliki gejala, sementara self isolation digunakan untuk mereka yang memiliki gejala,” kata Dr N Paranietharan saat sesi diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (5/3/2020) lalu.
“Self monitoring dilakukan apabila seseorang asimptomatik atau tidak memiliki gejala Covid-19. Caranya dengan mengecek suhu tubuh setiap hari, serta memperhatikan gejala-gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernapas,” tutupnya kemudian.