KBRI Canberra Ejawantahkan Semangat IA-CEPA

KBRI Canberra Ejawantahkan Semangat IA-CEPA
Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia merangkap Republik Vanuatu, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo yang dikenal Dubes Legowo (Foto: Istimewa)

MONITORDAY.COM - KBRI Canberra optimalisasi implementasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) dan peningkatan awareness produk Indonesia di luar negeri.

Dengan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI, KBRI Canberra bertekad untuk peningkatan perdagangan antara Indonesia dan Australia .

 “Penandatanganan kerja sama untuk pengembangan dan promosi produk Indonesia ini merupakan salah satu langkah ‘visioner’ dalam konteks pemanfaatan implementasi IA-CEPA yang tidak hanya terbatas pada upaya pembukaan akses pasar atau penghapusan tarif, namun juga mencakup pengembangan kapasitas di berbagai sector termasuk pendidikan, pelatihan dan penguatan people to people connections.” ucap
Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia merangkap Republik Vanuatu, Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo yang dikenal Dubes Legowo, Jum'at (19/6/2021). 

Kerja sama, kata Dubes Legowo, sudah dilakukan yang dilakukan secara hybrid, di Jakarta dan Sydney, Selasa (15/6/2021).

Kerjasama meliputi  di bidang teaching, learning and research in marketing Indonesian Products for Australian market dengan University of Technology Sydney (UTS) 

Penandatanganan MoU kerja sama dimaksud masing-masing dilakukan oleh Didi Sumedi, Dirjen PEN, Kemendag RI dan Iain Watt, Deputy Vice Chancellor, UTS.

Turut hadir pada acara tersebut adalah Konjen RI di Sydney, Atase Perdagangan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, IIPC Sydney dan ITPC Sydney selaku tuan rumah acara.

Dalam sambutan kuncinya Wamendag RI, Jerry Sambuaga menyatakan penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah momentum yang tepat di mana program ini menyediakan platform bagi mahasiswa UTS untuk belajar tentang produk sustainable atau berkelanjutan dari Indonesia. 

IA-CEPA telah memberikan landasan yang kuat bagi kedua negara untuk menggali kerja sama ekonomi kreatif dan membuka peluang peningkatan ekspor ke Australia.”

Wakil Rektor UTS, Watt, menggarisbawahi strategisnya kerjasama ini, di mana program pembelajaran di UTS yang dapat terintegrasi dengan dunia kerja (work-integrated learning opportunities - WIL) dan juga mengembangkan peluang kolaborasi internasional dengan Indonesia.

Melalui program ini, mahasiswa Desain UTS akan berkolaborasi dengan desainer dan UKM Indonesia, dan diharapkan akan menumbuhkan ide kreatif dan produk yang tepat untuk Australia.