Begini Cara Kemendikbud Tingkatkan Kompetensi Bahasa Asing Dosen
Kerja sama ini melingkupi pemetaan kemampuan dosen dan juga peningkatan kompetensi para dosen dan mahasiswa.

MONITORDAY.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersinergi bersama Indonesian International Education (IIE) dalam upaya meningkatkan kompetensi bahasa asing terutama kemampuan bahasa Inggris para dosen dan mahasiswa.
Sedangkan kerja sama itu dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau MoU yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Senin (9/11).
"Kerja sama ini melingkupi pemetaan kemampuan dosen dan juga peningkatan kompetensi para dosen dan mahasiswa," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani.
Dalam ahap awal, Paris mengatakan, jumlah dosen yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 100 orang. Pada tahun 2021, akan ditingkatkan karena sudah masuk ke dalam anggaran Ditjen Dikti.
"Tahun depan, seluruh dosen yang ada di 10 destinasi wisata baru akan dipetakan kompetensinya. Kemudian ditingkatkan kompetensinya," jelasnya.
Selain itu, Paris menjelaskan hal itu sejalan dengan intruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang mengatakan, bahwa transformasi ekonomi pascapandemi COVID-19 dapat dilakukan melalui pendidikan tinggi.
Pasalnya, seluruh anggota komunitas pendidikan tinggi ialah orang yang berpendidikan dan pastinya memiliki kompetensi yang unggul.
Sementara itu, Direktur IIE Diana Jahja mengatakan, sertifikasi ujian bahasa asing memiliki makna yang besar bagi pihaknya.
"Pemetaan kompetensi di bidang akademik ini sangat penting, karena ujian TOEFL menggunakan standar internasional. Melalui pemetaan ini sangat penting untuk mengetahui bagaimana kemampuan dosen dan mahasiswa kita," ungkap Diana.
Menurut Diana, secara sekeluruhan hasil ujian TOEFL di Indonesia cukup bagus. Setiap tahun ada 100.000 peserta ujian TOEFL ITP di Indonesia, dengan nilai rata-rata 472 dan menempati posisi keenam di seluruh dunia.
"Posisi Indonesia di atas Jepang yang mana skornya 461 dan Saudi Arabia dengan skor 443," urainya.