Catatan Pembangunan Infrastruktur 2021: Bendungan yang Diresmikan Jokowi 

Catatan Pembangunan Infrastruktur 2021: Bendungan yang Diresmikan Jokowi 
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan Pidekso berlokasi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah/ Instagram @jokowi.

MONITORDAY.COM - Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu fokus pemerintah untuk menggenjot ekonomi dan peningkatan daya saing. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, tujuan dari pembangunan infrastruktur ini untuk pemerataan hasil-hasil dari pembangunan dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat. 

Di antara jenis infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah yaitu, bendungan yang dilengkapi jaringan irigasinya. 

Dengan demikian, bendungan yang dibangun dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. 

Pada 2021, Kementerian PUPR telah menyelesaikan konstruksi beberapa proyek bendungan. Berikut ini adalah bendungan-bendungan yang tuntas dikerjakan dan diresmikan tahun ini: 

1. Bendungan Tukul 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Tukul yang menjadi waduk pertama di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur pada 4 Februari 2021 lalu. 

Bendungan ini dibangun menggunakan dana murni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan nilai Rp 674 miliar. 

Sedangkan pekerjaan konstruksi bendungan dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) di bawah supervisi PT Mettana (JO) Anugerah Kridaparadana. 

Infrastruktur SDA ini di rancang dengan kapasitas 8,68 meter kubik dan diharapkan dapat mengairi lahan seluas 600 hektar. 

Tak hanya itu, Bendungan Tukul juga mampu menyediakan pasokan air baku sebesar 0,35 meter kubik per detik. 

Dengan adanya Bendungan Tukul ini, Jokowi berharap bisa menjadi infrastruktur yang dapat memperkuat ketahanan pangan dan juga memperkuat ketahanan air di wilayah tersebut. 

2. Bendungan Tapin 

Pada 18 Februari 2021, Jokowi kembali meresmikan bendungan Tapin, infrastruktur SDA ini berlokasi di Desa Pipitak Jaya, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. 

Bendungan ini didesain untuk dapat memberikan manfaat berupa layanan irigasi untuk sawah seluas 5.472 hektar di Kabupaten Tapin. 

Di sisi lainnya, kehadiran Bendungan Tapin ini juga diharapkan dapat berfungsi sebagai konservasi air, destinasi wisata di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Anggaran untuk membangun bendungan ini mencapai sekitar Rp 1 triliun atau tepatnya Rp 986 miliar. 

Bendungan tersebut dirancang dengan tipe timbunan batu zonal inti tegak dan memiliki kapasitas tampung sebesar 70,52 juta meter kubik. 

Adapun manfaat dari bendungan ini menyediakan air baku untuk wilayah Rantau sebagai Ibu Kota Kabupaten Tapin sebanyak 500 liter per detik, dan mereduksi banjir 107 meter kubik per detik. 

3. Bendungan Napun Gete 

Setelah lima hari meresmikan Tapin, Jokowi juga meresmikan bendungan lainnya di Indonesia yaitu Napun Gete. 

Bendungan tersebut berlokasi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Napun Gete menjadi bendungan ketiga yang diresmikan Jokowi dalam tiga tahun terakhir di NTT. 

Sebelumnya, Kementerian PUPR juga telah menuntaskan pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, dan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu yang selesai dan diresmikan masing-masing tahun 2018 dan 2019.

Napun Gete dibangun seluas 99 hektar dan kapasitas tampungnya dirancang hingga 11,2 juta meter kubik, kemudian mampu mengairi 300 hektar sawah di sekitarnya. 

Sementara itu, Napun Gete dibangun menggunakan biaya APBN senilai Rp 880 miliar dan dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero). 

Bendungan Napun Gete ini memiliki peran sangat penting untuk pengendali banjir, lahan konservasi, mengairi sawah, irigasi, dan penyediaan air baku, serta memiliki potensi sebagai pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt (MV). 

4. Bendungan Sindang Heula 

Selain bendungan Napun Gete, Jokowi kembali meresmikan bendungan keempat tahun 2021. Bendungan tersebut adalah Sindang Heula yang lokasinya di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. 

Sindang Heula dibangun dengan anggaran sebesar Rp 458 miliar oleh PT PP (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero). 

Bukan hanya destinasi wisata, melainkan pembangunan Bendungan Sindang Heula juga bermanfaat untuk mereduksi banjir hingga 50 meter kubik per detik dari Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian yang biasa meluap menggenangi Kabupaten Serang dan sekitarnya saat intensitas hujan tinggi. 

Sedangkan manfaat lain dari adanya bendungan tersebut yaitu sebagai pembangkit listrik sebesar 0,40 MW untuk dimanfaatkan Provinsi Banten. 

5. Bendungan Kuningan 

Di akhir Agustus lebih tepatnya 31 Agustus 2021, Jokowi kembali meresmikan Bendungan Kuningan. 

Proyek tersebut menggelontorkan anggaran senilai Rp 513 miliar. Kemudian kapasitas tampung mencapai 25,9 juta meter kubik. 

Menurut dia, Bendungan Kuningan dapat mensuplai air bagi lahan pertanian seluas 3.000 hektar yang terdapat di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes. 

Sehingga, jika suplai air untuk irigasi ini dapat terjaga, maka diharapkan petani dapat menambah frekuensi tanamnya dari yang hanya satu kali dalam setahun menjadi dua hingga tiga kali setahun. 

Sementara itu, bendungan Kuningan juga dirancang dapat menyediakan air baku 0,30 meter kubik per detik, menghasilkan listrik 0,5 MW, serta hal terpenting adalah dapat mengendalikan banjir. 

6. Bendungan Ladongi 

Di pengujung tahun atau lebih tepatnya 28 Desember 2021, Jokowi kembali meresmikan bendungan di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ladongi. 

Bendungan Ladongi berkapasitas 45,9 juta meter kubik dengan luas lahan 222 hektare. Nantinya, Bendungan Ladongi ini akan bisa mengairi sawah-sawah di sejumlah kabupaten di sekitarnya, yakni Kolaka Timur, Konawe, Konawe Selatan, dan Kolaka. 

Bendungan yang dibangun sejak 2016 ini menghabiskan biaya sekitar Rp1,2 triliun. Adapun tujuan bendungan ini juga berfungsi untuk penyediaan air baku sebanyak 120 liter per detik, reduksi banjir sebesar 176,6 meter kubik per detik, dan potensi listrik sebesar 1,3 megawatt.  

7. Bendungan Pidekso 

Presiden Jokowi meresmikan bendungan Pidekso berlokasi di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada 28 Desember 2021.

Infrastruktur SDA ini dibangun dengan anggaran sebesar Rp772 miliar. Lalu, bendungan Pidekso ini memiliki kapasitas 25 juta meter kubik. Keberadaan bendungan ini diharapkan dapat mendorong ketahanan dan kemandirian pangan di dalam negeri. 

Tujuan pembangunan bendungan ini diharapkan dapat mendorong ketahanan dan kemandirian pangan di dalam negeri.