California Berlakukan Lockdown Imbas Virus Corona
Adapun kebijakan tersebut tidak disebutkan sampai kapan berakhirnya. Namun, dia yakin semua warganya akan patuh tanpa harus dipaksa oleh aparat kepolisian.

MONITORDAY.COM - Menyikapi perkembangan virus corona di Amerika Serikat yang semakin mengkhawatirkan. Kota California sebagai salah satu negara bagian di Amerika Serikat yang terdampak paling banyak setelah Washington DC dan New York.
Untuk itu Pemerintah Negara Bagian California memberlakukan larangan keluar rumah atau Lockdown bagi seluruh warganya, Kamis (19/3) malam, sebagai upaya menutup mata rantai penyebaran COVID-19.
Adapun kebijakan tersebut tidak disebutkan sampai kapan berakhirnya. Namun, dia yakin semua warganya akan patuh tanpa harus dipaksa oleh aparat kepolisian.
"Saya kira masyarakat sudah mengerti bahwa perlu ada langkah lebih, dan mereka akan mengatur sendiri perilaku masing-masing," tutur Gubernur California, Gavin Newsom.
Sudah 18 0rang orang warga California yang tewas karena virus corona. Dimana populasi warga California mencapai 39juta orang yang merupakan jumlah terbesar dari 50 negara bagian Amerika Serikat.
Newson juga menambahkan, bahwa ada pengecualian bagi warganya yang mau keluar rumah yakni untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tempat perbelanjaan, apotek, dan bank atau kantor-kantor pelayanan publik.
Gubernur California sebelumnya, telah mengirimkan surat kepada Presiden Donald Trump untuk
segera mengirimkan bantuan.
"Perkiraan kasar Kami, sekitar 56 persen populasi atau 25,5juta jiwa akan teinfeksi dalam waktu delapan minggu," tulis Newsom dalam suratnya kepada Presiden Trump.
Untuk diketahui, bahwa di Negara "Paman Sam" ini sedikitnya sudah 154 orang meninggal. Dan lebih dari 10 ribu kasus virus Corona yang tersebar ke seluruh negara bagian Amerika Serikat.