Presiden Baru Brasil Belum Putuskan Soal Pemindahan Kedubes Ke Yerussalem

MONITORDAY.COM Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro menyampaikan niatnya memindahkan kantor kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Jika terlaksana maka Brasil akan menjadi negara besar kedua yang membuka kedubesnya untuk Israel di Yerusalem, setelah AS.
Pernyataan Bolsonaro muncul dalam wawancara dengan surat kabar Israel Hayom, yang mengungkit janji Bolsonaro selama masa kampanye. Menurutnya, Israel harus memutuskan sendiri di mana ibu kotanya berada dan bukan oleh negara lain.
"Yang berhak memutuskan ibu kota negara Israel adalah Israel sendiri, bukan negara lain," ujar Bolsonaro pada AFP yang diterbitkan Kamis (1/11/2018).
Israel telah menganggap seluruh wilayah Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina melihat wilayah timur Yerusalem sebagai ibu kota masa depan mereka. Konsensus internasional telah menyebut status kota Yerusalem harus dinegosiasikan bersama antara kedua negara.
Israel menduduki Yerusalem timur dalam Perang Enam Hari yang pecah pada 1967, sebuah tindakan yang pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Pemerintahan Donald Trump pada Desember lalu telah mengeluarkan keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan resmi memindahkan kedubesnya pada 14 Mei lalu. Langkah AS telah diikuti oleh Guatemala dan Paraguay. Namun Paraguay bulan lalu mengumumkan akan mengembalikan kedutaannya ke Tel Aviv.
Di sisi lain, beberapa warga Brasil menyuarakan keprihatinan tentang rencana Bolsonaro. Mereka menyebut keputusan Bolsonaro akan menyakiti hubungan Brasil dengan negara-negara Muslim.
Sumber: AFP