Bupati Cirebon Ajak 2000 Mahasiswa Baru UMC Jadi Pemuda PPKM

MONITORDAY.COM - Bupati Cirebon, Imron Rosyadi memberikan apresiasi dan ucapan selamat kepada 2000 mahasiswa baru UMC yang hari ini mengikuti masa taaruf (Mataf/ Masa Pengenalan Kampus).
Betapa tidak, Imron mengatakan masa depan Kabupaten Cirebon tergantung dari mahasiswa-mahasiswa yang saat ini tengah menempuh pendidikan tinggi.
Untuk itu, Cirebon membutuhkan Pemuda Produktif, Professional, Kreatif juga Mendunia (PPKM) untuk membangun Kabupaten ini.
" PPKM tidak selalu dimaknai sebagai pembatasan, tapi juga mempunya literasi yang positif," kata Imron usai memberikan tausyiah di Mataf UMC, Sabtu (9/10/2021).
Seiring pandemi Covid-19 yang membatasi gerak, semangat pemuda Indonesia tidak boleh luntur, seyogyanya tetap produktif walaupun ditengah keterbatasan.
Terlebih di era digital saat ini, telah mengalami pergeseran makna produktivitas. Dahulu semakin lama seseorang bekerja bahkan banyak lembur, berarti memiliki tingkat produktivitas tinggi, tetapi sekarang, semakin sedikit waktu yang digunakan untuk memperoleh hasil yang sama bahkan lebih baik yang disebut sebagai peningkatan produktivitas.
Jika seorang pemuda itu produktif, sudah pasti Ia Profesional juga kreatif, Ia mampu merubah setiap tantangan menjadi peluang.
" Sang pemuda PPKM mengeluarkan jurus jitu dengan melahirkan karya. Salah satunya pemanfaatan digital untuk tetap produktif di masa covid," jelas Imron.
Dengan demikian, pemuda yang kreatif dan produktif adalah calon pemimpin masa depan yang mendunia.
Cara berpikirnya beda, yang ada dalam otaknya adalah Think Globally, Act Locally.
Imron mengulas apa itu Think Globally? mengindikasikan bahwa berpikiran dan berwawasan harus luas. Melihat dunia dengan keseluruhan.
"Selain itu, kita harus berpikir secara majemuk, menerima pemikiran orang lain yang positif guna untuk peningkatan kualitas hidup," papar Imron.
Lantas bagaimana dengan Act locally? ini suatu tindakan yang harus dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat, dengan berpikiran luas dan pengalaman, mampu untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Tidak terpaku dengan aturan lama, tetapi melakukan inovasi dengan tetap mempertahankan norma-norma lokal yang positif.
Karenanya, saat ini adalah masa emas untuk pemuda dalam mempercepat akselerasi pembangunan bangsa dengan menyatukan energi pemuda bangsa dalam berbagai sektor.