BKP Kementan: Kemiskinan Di Pedesaan Menurun Menunjukkan Produksi Naik
Penduduk miskin di pedesaan dalam hal ini petani, tercatat sejak tahun 2013 hingga 2018 mengalami penurunan. Hal itu menunjukkan tingkat keberhasilan sistem yang terapkan kementan untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional.

MONITORDAY.COM - Penduduk miskin di pedesaan dalam hal ini petani, tercatat sejak tahun 2013 hingga 2018 mengalami penurunan. Hal itu menunjukkan tingkat keberhasilan sistem yang terapkan kementan untuk mendorong peningkatan produksi pangan nasional.
Demikian disampaikan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian BKP Kementan Agung Hendriardi dalam acara diskusi publik bertajuk
"Dari 17,74 juta menjadi 15,81 jt orang. Indikatornya PDB pertanian kita ini naik 5,27 persen. Jadi, pendapatan negara dari sektor pertanian meningkat," kata Agung.
Dirambahkan Agung, ketika produksi sektor pertanian mengalami kenaikan maka akan memudahkan para investor tertarik untuk berinvestasi.
"Sehingga para investor akan berminat untuk investasi, karena produksinya naik," tuturnya.
Agung menjelaskan, tingginya beberapa harga pangan seolah menjadi dua sisi mata uang. Disatu sisi petani merasa terbebani disisi lain konsumen menginginkan hal tersebut.
Namun, lanjut Agung, bersadarkan pengamatannya dilapangan menujukkan bahwa menurunnya angka petani miskin menunjukkan kenaikan tingkat produksi.
"Ini menarik, artinya apa, kalo harga pangan rendah, bagaimana petaninya tambah sejahtera? ternyata setelah kita cek indikatornya kesejahteraan petani itu meningkat. Kemudian kita lihat lagi kemiskinan di pedesaannya gimana? Kemiskinanya menurun. Nah analisis kami, kesimpulan sebenrnya kenapa harganya tidak naik tapi kesejahteraan naik, berarti volume yang diproduksinya meningkat," paparnya.
"Walaupun harganya ketat, katakanlah begitu," imbuhnya.