FSTJ Sayangkan Intervensi Pasar Kadang Terlambat

Sekitar 30 ribu ton beras masuk ke Cipinang untuk konsumsi 10 sampai 12 hari warga Jakarta. Namun, ia menyesalkan fluktuasi harga beras yang masih terjadi.

FSTJ Sayangkan Intervensi Pasar Kadang Terlambat

MONITORDAY.COM - Sekitar 30 ribu ton beras masuk ke Cipinang untuk konsumsi 10 sampai 12 hari warga Jakarta. Namun, ia menyesalkan fluktuasi harga beras yang masih terjadi.

Demikian disampaikan Direktur Operasional Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ), Frans Marganda Tambunan dalam acara diskusi publik bertajuk 'Pengendalian Inflasi, distrubusi dan ketersediaan pasokan pangan' di Gedung Kementan, Jakarta Selatan, Jum'at (28/12).

"Kontrol pasokan sekitar 30000 ton masuk ke pasar induk Cipinang itu untuk selama 10-12 hari," kata Frans.

"Adanya intervensi pasar untuk menekan harga, kadang sering kali terlambat, ketika harga naik sudah dirasakan masyarakat baru ada operasi pasar," sambungnya.

Untuk diketahui, FSTJ merupakan BUMD yang bergerak di bidang pangan dan memiliki tugas untuk menstabilkan harga dan memberikan PAD (Pendapatan Asli Daerah).

Menurut Frans, Kemendag bisa berkoordinasi dengan Bulog atau melalui satgas Bulog bisa menyelesaikan persoalan tersebut.

"Kemendag dan Bulog lewat Satgas Bulog dengan BUMD atau pemerintah bisa melakukan operasi pasar," tukasnya.